30 September 2015

fiksimini #49

Bapak dan ibu Trini orangtua ideal. mereka perhatian, membimbing dan selalu ada mengikuti perjalanan sekolah Trini. Tak sungkan ikut serta dalam kegiatan anaknya dan menjadi seperti sahabat saat Trini beranjak dewasa.

Papa Mama Bono sudah lama bercerai. Sang ibu yang pemabuk tak mau membawa Bono karena dianggap hanya membebani. Papanya sibuk dengan pekerjaan dan para simpanannya. Saat dewasa Bono hanya ditemani uang banyak, ambisi berlebih dan keinginan diakui.

Bakri tak sempat mengenal kedua orang tuanya. Sepanjang ingatannya ia sudah hidup di panti asuhan. Saling membantu dan bertahan hidup dengan saudara saudaranya.

Trini tumbuh menjadi pegawai negeri, istri dari pegawai negeri lain. Karirnya mandek, tak mampu bersaing. Pencapaiannya adalah mengurus keluarganya yang bahagia.

Bono tumbuh menjadi pengusaha muda. Tangguh, licik, kejam. Usahanya maju pesat tak tertahan. Diujung masa dewasa ia berdamai dengan hatinya. Beramal, membantu orang dan bersedekah.

Bakri terpaksa keluar panti di usia 18 tahun. Ia jadi pedagang kaki lima. Dagangannya berkembang dengn bantuan saudara saudaranya yang banyak. Kini ia jadi saudagar beras ilegal, miras, narkoba sampai senjata. Tak pernah lupa disisihkannya rejeki untuk panti panti asuhan sekujur pulau jawa.

Kota terus bergulir, tapi tak ada satupun warganya yang bisa lepas dari masa lalu mereka.

No comments:

Post a Comment