30 September 2015

fiksimini #50

Ratusan orang membakar rumah masjid dan warung. Berteriak teriak memuji Tuhan yang Maha Besar sambil menghancurkan mata pencaharian orang lain. Panca terdiam, mengintip dari kejauhan.
- siapa yang kafir? kami atau mereka - Panca memandangi puluhan orang yang menginjak injak tanaman dihalamannya. - Tuhan mana yang mengijinkan mereka mengkafirkan kami? -
- mereka menghancurkan rumah kami, keluarga kami dan mengusir tetangga kami - tak ada yang berani bersuara, walau batinnya menjerit.
- kesombongan mereka, pendatang yang mengusir pemilik negeri - Panca merasakan matanya basah, jarinya berkeringat, tangannya mengejang terlalu lama mengeraskan ototnya. 
- memakai sorban tak taat, berbaju putih tak suci, berkotor hati, tubuh dan penghasilan kalian - Panca memperbaiki sorban hitam dikepalanya dengan tangan kiri. hati hati agar tak keluar dari bayangan malam. - kalian sehitam minyak yang kalian incar -
Di negeri yang penuh toleransi, sekedar perbedaan pakaian bisa membuat orang dicurigai. Sekedar perbedaan pilihan bisa membuat orang dikafirkan.

"8" Panca menghitung lirih sambil menekan picu. Jauh didepannya satu orang terjungkal. Panca memutuskan melawan. Melawan para penyerbu dan melawan para pemimpin yang menginginkannya menghindar.
‪#‎mikrostory‬ #palestina 

No comments:

Post a Comment