30 September 2015

fiksimini #45

perjumpaan bisa dimana saja. Seperti Profesor Bijak yang malam minggu itu bertemu dengan mahasiswinya Nezia, didepan resepsionis sebuah hotel di daerah dingin pinggiran kota.
"ehm, malam prof.."
"malam, eh.. Nezia. Kok bisa ketemuan disini ya.."
"iya, prof," tampak gugup Nezia langsung memberi alasan. "bikin tugas kelompok pak."

Mendadak resepsionis di depan mereka, menegur ramah Nezia sambil menyodorkan kunci.
"dik, ini eksekutif room nya di 273 ya. single bed kingsize sesuai pesanan."
Wajah Nezia memerah. buru-buru disambarnya kunci itu. Sang resepsionis kembali menyodorkan sebuah kunci. Nezia sejenak membeku.
"oh bukan dik, ini untuk bapak ini," sang resepsionis menyodorkan kunci itu kepada Profesor.
"honeymoon suites, pak. di 552."
"i iya.. terimakasih". sang profesor mengambil kunci itu. Tak disadari ia beradu pandang dengan Nezia yang juga tengah memandanginya.
" eh.. saya sedang membuat karya ilmiah juga," gugup sang profesor mengangguk pada Nezia dan berlalu. "marii...".

Terkesima, Nezia memandangi sang profesor yang buru-buru menuju lift. Saat lift membuka, sang profesor masuk, dan tiga gadis cantik menyerobot masuk. Sebelum pintu lift tertutup, Nezia sempat melihat ketiga gadis cantik itu berebut memeluk pinggang dan tangan sang profesor. di salah satu tas mereka ada lambang sebuah akademi pendidikan tinggi.

Nezia termenung sejenak, kemudian senyumnya timbul. Saat ia menuju kekasihnya yang menunggunya di lobby, ia berpikir gembira;
"ah aku jadi tahu bagaimana dapat A plus di kuliah si tua killer itu."

No comments:

Post a Comment