30 September 2015

fiksimini #42

Seorang lelaki dan wanita tampak duduk disebuah warung. Sang wanita tengah mengaduk kopi dan mendengarkan keluhan si lelaki terhadap kenaikan BBM.

"mas, BBM naik itu kan buat subsidi masyarakat miskin"
"prek itu semua... aku miskin kok tidak disubsidi?" kata lelaki itu sambil merokok dipinggir jalan. disebelahnya empat puntung rokok yg lebih dulu diisapnya berserak di aspal.
"itu kan ada Kartu Sehat Gratis, ada rusunawa dibangun... duitnya darimana kalau tidak motong subsidi BBM?"
"ah, terserah dia lah... tapi tau nggak dia, kalau bensin naik, besoknya beras naik, cabe naik, kopi pun naik."
mendadak seorang tukang togel lewat.
"woi, mat.. pasang lagi nggak?"
"boleh, cong.." lelaki perokok itu meraih uang 20 ribuan dari sakunya. "pasang buntut aku..867.. mimpi kepiting dan musang aku tadi malam. pasti jitu kali ini"
"ah, yang kemarin kau bilang begitu juga.." sahut perempuan di warung itu.
"ah cerewet kau.."
lelaki itu menarik tangan penjual togel dan pergi dari warung itu.

"looh maass... kopinya bayaaar"
"masukan kas bon aku saja, kak hahaha.."
"wah semprul.." maki si wanita, "ngerokok boros, togel tiap hari, giliran disuruh bayar lebih buat bensin atau kopi ngamuk... dasar."

perempuan itu menoleh ke poster presiden yg terpasang di dinding warungnya. ia mengelapnya lembut dan berkata pelan; "maaf ya sinuwun, banyak yg nggak mau kenyamanan pribadinya terganggu, bahkan oleh kepentingan umum.."
tatapannya lembut memuja ke arah poster itu. dibawahnya, tampak dua batang dupa menyala dan sepiring sesajen.
--------
Ditempat lain, seorang bos besar mengamuk pada supirnya yg tak kebagian premium untuk toyota fortuner miliknya.
"bisa miskin saya kalau begini terus," katanya gusar. Mendadak Iphone 6 di tangannya membunyikan nada sebuah lagu.....

It's all 'bout the money
It's all 'bout the dum dum...
And I don't think it's funny
to see us fade away

No comments:

Post a Comment