30 September 2015

fiksikota #33

 Melia punya banyak ibu.
Pertama adalah wanita yang melahirkannya, tapi kemudian menelantarkannya di depan pintu sebuah panti asuhan. Hanya nama dan wajahnya yang akan mengingatkannya pada ibu kandungnya itu. Melia tak pernah memanggilnya ibu, tak akan pernah!
Satu lagi adalah bidan yang merawatnya disaat sakit dan lemah, sampai ia berusia 5 tahun. Namanya perawat Hani, dan padanya Melia ikhlas memanggil ibu. Tapi perawat Hani belum menikah dan tak boleh ia panggil ibu. Sampai perawatan itu pindah dari panti asuhannya, Melia hanya bisa memanggilnya suster.
Kemudian ada ibu pemimpin panti yang ramah namun tegas. Ia yang mengajari Melia bagaimana seharusnya seorang wanita bersikap; lembut, penuh kasih namun keras melebihi baja demi keluarganya. Ia dipanggil Bunda oleh semua anak panti asuhan itu.
Kemudian ada mama nya saat ini. Ia mengadopsi Melia saat umurnya 8 tahun. Mengajarinya shalat dan tumbuh menjadi wanita. Mendengarkan curhat dan keluh kesahnya saat beranjak remaja. Mama nya adalah sahabat sekaligus penunjuk jalannya. Sayang, Mama nya berpulang saat Melia beranjak dewasa.
Melia juga sempat mencari ibu kandungnya. Bukan karena rindu, tapi untuk mencari ayah kandungnya. Melia ingin sang ayah menikahkan dirinya. Kenyataannya yang ditemukan bukan ibu kandungnya, ia malah menemukan seorang guru. Sang guru menjadi bagaikan pengganti ibu, dengan nasehat dan pengertiannya, menenangkan Melia yang terus gelisah. ia memanggilnya ustadzah.
Hari ini Melia berdoa, sungguh-sungguh berdoa dari hatinya. ia mohon Tuhan mengampuni semua ibu yang ia miliki dan tak sempat merasa dimilikinya.
Melia juga memohon agar Tuhan mengijinkan semua orang yang masih memiliki ibu, menghubungi ibunya dan membuat mama nya itu tersenyum. Mereka harus mengerti betapa beruntungnya mereka, memiliki ibu yang memberikan sekaligus semua yang harus Melia cari dari beberapa wanita.
hari ini, Melia memeluk anaknya sambil terus berdoa.

22 Desember 2014
selamat hari ibu istriku,
i miss my mom

No comments:

Post a Comment