Ruangan redaksi hening. padahal belum lima belas menit
lalu ruangan ini penuh manusia yang berceloteh, berdebat dan berdiskusi. Riang
baru benar benar tersadar bahwa gempita pemilu telah usai. sang presiden baru
telah terpilih.
dari ruangannya diatas, terlihat jelas pintu lobby gedung. Disana Bos besarnya masih tampak tertatih menuju mobil mewahnya. para pemimpin redaksinya mengikuti dalam diam seperti punakawan yang kalah perang.
Bos besarnya gagal naik jadi orang nomer satu di negeri ini. Para pengiringnya gagal mendapatkan bonus besar. sang Bos besar marah besar, saat di TPS yang dibangun didepan kantor mereka lebih banyak yang golput dan memilih calon presiden partai lain.
Riang perlahan membereskan peralatannya. disandangnya tas gucci palsu kesayangannya, menyalakan mp3 player dan menyelipkan earpiece ketelinganya.
sayup sayup dari earphonenya terdengar suara sang presiden baru menyanyi;
"begadang jangan begadaaaannng... kalau tak ada artinyaa...."
#fiksikota #microstory
dari ruangannya diatas, terlihat jelas pintu lobby gedung. Disana Bos besarnya masih tampak tertatih menuju mobil mewahnya. para pemimpin redaksinya mengikuti dalam diam seperti punakawan yang kalah perang.
Bos besarnya gagal naik jadi orang nomer satu di negeri ini. Para pengiringnya gagal mendapatkan bonus besar. sang Bos besar marah besar, saat di TPS yang dibangun didepan kantor mereka lebih banyak yang golput dan memilih calon presiden partai lain.
Riang perlahan membereskan peralatannya. disandangnya tas gucci palsu kesayangannya, menyalakan mp3 player dan menyelipkan earpiece ketelinganya.
sayup sayup dari earphonenya terdengar suara sang presiden baru menyanyi;
"begadang jangan begadaaaannng... kalau tak ada artinyaa...."
#fiksikota #microstory
No comments:
Post a Comment