05 September 2014

fiksikota #3



Cinta memeluk ayahnya. malaria dan penyakit gula sudah menggerogoti tubuh rentanya. kini tinggal senyuman dan mata bercahaya yang tertinggal. Cinta bertekad menjaga keduanya terus hidup, selama ia mampu.

malam telah menjelang. Cinta harus bekerja. dipakainya lipstik merah menyala, sepatu hak tinggi dan make up tebal bak topeng diwajahnya, untuk menyembunyikan airmata yang terus ada.

Setelah tersenyum pada sang ayah, ia pun melangkah menuju cahaya, yang terus menenggelamkannya dalam kegelapan kota.

#fiksikota #mikrostory

No comments:

Post a Comment