"Makanya kamu ikut dong jalan jalan. Jangan
ngantor terus pulang langsung.. kayak anak perawan aja dipingit"
"ah, dasar aja dia takut.. takut sama istri"
"iya nih, masak sekali seminggu aja nggak bisa kongkow kongkow...akhir pekan jalan bareng lah... kalau hari biasa kan sibuk kerja."
Mustaqim selalu menanggapi canda teman temannya dengan senyum. ia tak menyalahkan mereka, karena sebetulnya niat mereka baik, menguatkan silaturahmi antar kawan. Bukannya Mustaqim tak mau, ia cuma tak bisa meluangkan waktu berkumpul terlalu banyak dengn teman temannya. prioritasnya berbeda.
Sayangnya, Mustaqim sedikit malas menjelaskan pilihannya itu. Ia malas mendapat pandangan kasihan atau keheranan saat ia menjelaskan alasannya. biasanya itu yang didapat.
10 jam kerja, 2 jam perjalanan, 5-6 jam untuk tidur, 1-2 jam untuk ibadah personal, macam shalat, mandi, makan dan membaca koran. Mustaqim merasa waktunya untuk keluarga sangat sedikit. Rasanya tak tega menguranginya lagi terlalu banyak dengan lembur atau bekerja dirumah saat week end.
Mustaqim bekerja untuk keluarga, maka ia berusaha keras pekerjaan tidak malah menjauhkannya dari keluarga, dari anak anaknya yang butuh perhatian ekstra.
Sedihnya setiap ia menjelaskan itu pada teman temannya, sebagian mereka menatapnya dengan pandangan kasihan atau keheranan.
Sebagian lainnya malah tertawa dan menganggapnya bercanda.
#fiksikota #microstory
"ah, dasar aja dia takut.. takut sama istri"
"iya nih, masak sekali seminggu aja nggak bisa kongkow kongkow...akhir pekan jalan bareng lah... kalau hari biasa kan sibuk kerja."
Mustaqim selalu menanggapi canda teman temannya dengan senyum. ia tak menyalahkan mereka, karena sebetulnya niat mereka baik, menguatkan silaturahmi antar kawan. Bukannya Mustaqim tak mau, ia cuma tak bisa meluangkan waktu berkumpul terlalu banyak dengn teman temannya. prioritasnya berbeda.
Sayangnya, Mustaqim sedikit malas menjelaskan pilihannya itu. Ia malas mendapat pandangan kasihan atau keheranan saat ia menjelaskan alasannya. biasanya itu yang didapat.
10 jam kerja, 2 jam perjalanan, 5-6 jam untuk tidur, 1-2 jam untuk ibadah personal, macam shalat, mandi, makan dan membaca koran. Mustaqim merasa waktunya untuk keluarga sangat sedikit. Rasanya tak tega menguranginya lagi terlalu banyak dengan lembur atau bekerja dirumah saat week end.
Mustaqim bekerja untuk keluarga, maka ia berusaha keras pekerjaan tidak malah menjauhkannya dari keluarga, dari anak anaknya yang butuh perhatian ekstra.
Sedihnya setiap ia menjelaskan itu pada teman temannya, sebagian mereka menatapnya dengan pandangan kasihan atau keheranan.
Sebagian lainnya malah tertawa dan menganggapnya bercanda.
#fiksikota #microstory
No comments:
Post a Comment