Saya sempat melakukan liputan tentang kelomang. Ternyata hewan yang
sering disalah artikan dengan sebutan keong laut ini menarik juga. Saya
ingat waktu kecil tergila-gila membeli hewan yang satu ini. selain imut
dan lucu hewan ini juga mudah dipelihara. Cukup dilepas di halaman
rumah saya yang berumput, mereka bisa tahan hidup lama sekali.
saya malah masih ingat ada seekor kelomang peliharaan saya yang hidup
bertahun tahun. Kadang-kadang saya temukan di balik tanaman, kadang di
rak sepatu, kadang di batang pohon rendah. setiap kali saya simpan di
sangkar ktak sepatunya, dia selalu berhasil lolos, hanya untuk ditemukan
beberapa hari kemudian di tempat lain. lucunya terakhir kali saya
bertemu, dia sudah menggunakan cangkang bekas seekor kepng racun alias
bekicot (achatina ).
By the way, Kalau anda menyangka gambar diatas adalah kelomang saya,
anda keliru. gambar itu saya ambil dari tampilan sebuah posting di
milist pencinta kelomang. itu adalah gambar kelomang strawberry yang
sangat mempesona.
Kelomang atau populer juga disebut umang-umang, atau hermit crab,
sebenarnya bukan sebangsa crab atau kepiting. Kelomang darat sebenarnya
tak bisa hidup kalau terendam air laut. Kelomang darat atau Hermit Crab
ini akan mati kehabisan nafas kalau terendam dalam waktu lama. lucunya
hermit crab malah sering disebut sebagai keong laut atau kelomang,
padahal sebenarnya ada juga kelomang laut yang benar-benar hidup di
dalam laut.
Hermit Crab atau Kelomang bukan bangsa keong atau kepiting. Ia lebih
dekat pada spesies lobster daripada kepiting. Mau bukti sederhana? lihat
saja caranya berjalan. bangsa kepiting berjalan miring sedangkan
kelomang, seperti lobster, berjalan maju.
Banyak orang menyangka, Kelomang membuat sendiri cangkangnya, dan
cangkang itu terus tumbuh seiring dengan perkembangan tubuhnya seperti
pada bekicot. Sayangnya tidak. Kelomang selalu menggunakan baju pinjaman
sejak kecil. Awal dilahirkan, ia berbentuk larva yang di larung ke laut
oleh ibunya. Sejak bisa merayap, ia mencari dan menggunakan cangkang
pinjaman dari siput laut. setiap cangkang itu mulai kesempitan atau
tidak nyaman, ia akan mencari cangkang baru yang berukuran lebih cocok.
makanya jangan heran kalau dia bisa berbaju bekicot, atau bahkan
benda-benda lain seperti botol balsam, kaleng susu atau lainnya.
Pokoknya asal pas dan nyaman dipakai, langsung dibawa.
di Indonesia sebetulnya kelomang jumlahnya sangat banyak. Dari 8 spesies
yang umum dipelihara, ada 5 jenis kelomang darat yang tercatat di
Indonesia. tapi umumnya ada 4 jenis kelomang yang bisa ditemukan hampir
diseluruh pulau di Indonesia:
Coenobita brevimanus. Kelomang
khas Indonesia. Beken dengan sebutan Indos atau Indonesians. Umumnya
berwarna ungu. Ada juga warna lila, pink, ungu muda dan coklat. Bodinya
bisa lebih besar jenis lain. Capitnya yang besar dan mata bulat dan
silinder.
Coenobita perlatus. Berwarna merah menyala
dengan hiasan bintik-bintik putih. Dikenal sebagai kelomang strawberry.
Dianggap paling cantik dan banyak disuka. Agak sulit ditemukan. Paling
susah dipelihara karena lebih sensitif perubahan lingkungan.
Coenobita rugosus. Paling
banyak di pantai Indonesia. Banyak dijual di depan sekolah. Warna
beragam, coklat, abu-abu dan hitam, putih, krem, pink, orange muda, biru
muda, ungu, sampai merah. Punya tekstur garis-garis di sisi depan capit
besar sebelah kiri.
Coenobita cavipes. Kelir
kombinasi hitam-biru dan hitam-abu abu. Ada juga yang merah. Bentuk
capitnya langsing memanjang. Anntenule berwarna merah terang. Jumlahnya
tak sebanyak rugosus dan brevimanus
Coenobita violascens. Pernah
dianggap hanya ada di Jepang. Tapi violascens juga ditemukan di
Indonesia. Berwarna ungu, mata pipih dan mencuat. Bentuk kakinya
langsing memanjang hampir mirip dengan cavipes. Ujung anntenule berwarna
merah terang.
Siklus Hidup kelomang termasuk unik. Seekor ibu kelomang berukuran 2 cm
dapat bertelur sekitar 1.000 butir. Yang berukuran sebesar telapak
tangan tentu bisa lebih banyak lagi telurnya, 40 - 50 ribu butir. Saat
masa subur, ribuan sel telur yang membentuk gumpalan menempel pada swimmeret, sejumlah serabut yang terdapat pada permukaan luar abdomen atau bagian perut Bu Kelomang.
Beberapa hari setelah sel-sel telur dibuahi, calon larva kelomang siap
menetas. Oleh emaknya mereka ditinggalkan begitu saja di bibir pantai
sampai tersapu ombak.
Ibu yang tak bertanggung jawab! Hehehe… masalahnya sang larva harus
berada di air laut karena bernafas dengan insang, sementara sang ibu tak
bisa lama-lama ‘berendam’ di air laut. Pemeliharaan Kelomang jika ingin
dijadikan peliharaan sebenarnya tidak sulit, hanya karena minimnya
informasi, kelomang yang dibeli anak-anak itu sering dikurung dalam
ember. Tak jarang ada yang direndam. Memang, mereka bernapas dengan
insang. Akan tetapi kalau direndam dalam air lebih dari satu jam, ia
bisa mati lemas. Insang berguna hanya ketika larva (zoea)
kelomang menetas di laut. Setelah dewasa, Kelomang hanya butuh sedikit
air (juga air garam) untuk menjaga kelembaban dan kadar garam tubuhnya.
Kembali ke siklus hidup kelomang. Saat telur menetas mereka menjadi larva (zoea)
dan setelah mengalami 4 - 6 tahap metamorfosis, bentuk mereka mulai
menyerupai kelomang dewasa tapi sangat kecil ukurannya. Secara naluriah
mereka pun turun ke dasar laut untuk mencari baju atau cangkang nganggur.
By the way, sampai sekarang kelomang belum bisa dibudidayakan diluar
habitat asli mereka. Walaupun ada beberapa orang yang meng klaim bisa
membudidayakan kelomang, sebenarnya tindakan mereka tak lebih dari
memanen larva kelomang dari habitat aslinya. Lebih tepatnya mereka hanya
membesarkan kelomang. Belum pernah tercatat ada kelomang yang bertelur
di ekosistem buatan. Karena sulitnya perkembangbiakan kelomang itu,
makanya sangat tidak dianjurkan mengambil kelomang yang masih terlalu
kecil atau malah kelomang betina yang siap bertelur dari habitat aslinya
sebagus apapun kelomang itu.
kelestarian tetap nomer satu, bro…
Sebenarnya kita bisa memelihara kelomang. Biasanya yang dipelihara adalah kelomang darat dari keluarga Coenobitidae.
Jenisnya tidak banyak, hanya delapan spesies yang baru ditemukan sampai
saat ini. Spesies yang banyak justru kelomang air atau kelomang laut.
Diperkirakan ada sekitar 600 spesies dengan ciri khas beraneka ragam dan
yang baru ditemukan jumlahnya terus bertambah. Sayangnya, meski
penampilannya eksotis, pemeliharaan kelomang laut jauh lebih sulit sebab
butuh akuarium air laut.
Kelomang bukan binatang peliharaan yang rewel. tuntutan hidup kelomang simpel saja. tempat yang nyaman dan bersih. biasanya berarti memiliki dasar dari pasir yang kering dan lembut, dan memiliki tempat bersembunyi yang memadai. air untuk minum. biasanya cukup air tawar. air untuk berendam,
juga nggak perlu dalam-dalam, sebab kalau mereka tenggelam bisa-bisa
malah game over. maklum mereka adalah land hermit crab; yang artinya
kelomang darat. beberapa cangkang siap pakai, buat ganti baju mereka kalau sudah sempit, dan tentunya makanan. Untuk makanan juga nggak repot.Di
alam bebas, mereka tergolong hewan omnivora yang mau menyantap segala
yang dapat dilahap, mulai dari dedaunan, buah-buahan, sampai bangkai
atau kotoran hewan.
Intinya kelomang bisa diberi makan mulai buah-buahan
sampai nasi padang.
Untuk yang satu ini, saya punya pengalaman menarik. Bersama Felix teman
saya yang ahli kelomang, saya pernah berusaha memancing Kelomang di
sebuah pantai di Pandeglang dengan Nasi Padang sisa makan malam. Setelah
ditinggal semalaman ada 3 ekor yang mendekat. Salah satunya berukuran
hingga 15 cm!
Kembali ke pemeliharaan kelomang, kebersihan hermitarium - tempat
memelihara kelomang, sangat penting. Meski tertarik pada sesuatu yang
busuk, kalau dipelihara jangan dikasih makanan busuk. Sebab, mungkin ada
bakteri atau serangga-serangga kecil menempel dan menjadi parasit di
tubuh sang kelomang. Jika ada sisa makanan yang mulai membusuk, segera
singkirkan dari hermitaríum.
Secara rutin Kelomang akan berganti kulit keras di tubuhnya, seperti
lobster. Saat itu, kelomang sangat lemah dan jadi incaran pemangsa.
Selain itu Kelomang yang sudah terlalu besar dibanding cangkangnya akan
membutuhkan cangkang baru dan tempat aman untuk mencarinya. Kalau kita
ingin memelihara kelomang… kebutuhan cangkang berbagai ukuran dan bentuk
juga harus disediakan. kalau sudah dipelihara dengan benar, sang
kelomang alias kepiting pertapa bisa berusia sampai 10 tahun, bahkan
mungkin lebih.
sebagai sebangsa lobster, tentunya dia juga memiliki proses regenerasi
yang luar biasa. Kelomang bahkan bisa menumbuhkan kembali kaki yang
putus … ukuran tubuh pun hanya tergantung pada ketersediaan makanan dan
kondisi lingkungan… termasuk ada atau tidak ukuran cangkang yang bisa
menampung tubuhnya. jadi bukan tak mungkin malah dia bisa hidup lebih
lama dari kita. who knows?
Tulisan ini sempat saya posting di Multiply saya (saptawan) dan
sebagian isinya adalah informasi dari hasil wawancara dan tulisan dari
narasumber saya, Felix Adhi Pramono. Dia salah satu pehobi yang serius meneliti tentang land hermit crab ini.
No comments:
Post a Comment