18 September 2013

Kepiting Pertapa

Saya sempat melakukan liputan tentang kelomang. Ternyata hewan yang sering disalah artikan dengan sebutan keong laut ini menarik juga.  Saya ingat waktu kecil tergila-gila membeli hewan yang satu ini. selain imut dan lucu hewan ini juga mudah dipelihara. Cukup dilepas di halaman rumah saya yang berumput, mereka bisa tahan hidup lama sekali.

saya malah masih ingat ada seekor kelomang peliharaan saya yang hidup bertahun tahun. Kadang-kadang saya temukan di balik tanaman, kadang di rak sepatu, kadang di batang pohon rendah. setiap kali saya simpan di sangkar ktak sepatunya, dia selalu berhasil lolos, hanya untuk ditemukan beberapa hari kemudian di tempat lain. lucunya terakhir kali saya bertemu, dia sudah menggunakan cangkang bekas seekor kepng racun alias bekicot (achatina ).

By the way, Kalau anda menyangka gambar diatas adalah kelomang saya, anda keliru. gambar itu saya ambil dari tampilan sebuah posting di milist pencinta kelomang. itu adalah gambar kelomang strawberry yang sangat mempesona.

Kelomang atau populer juga disebut umang-umang, atau hermit crab, sebenarnya bukan sebangsa crab atau kepiting. Kelomang darat sebenarnya tak bisa hidup kalau terendam air laut. Kelomang darat atau Hermit Crab ini akan mati kehabisan nafas kalau terendam dalam waktu lama. lucunya hermit crab malah sering disebut sebagai keong laut atau kelomang, padahal sebenarnya ada juga kelomang laut yang benar-benar hidup di dalam laut.

Hermit Crab atau Kelomang bukan bangsa keong atau kepiting. Ia lebih dekat pada spesies lobster daripada kepiting. Mau bukti sederhana? lihat saja caranya berjalan. bangsa kepiting berjalan miring sedangkan kelomang, seperti lobster, berjalan maju.

Banyak orang menyangka, Kelomang membuat sendiri cangkangnya, dan cangkang itu terus tumbuh seiring dengan perkembangan tubuhnya seperti pada bekicot. Sayangnya tidak. Kelomang selalu menggunakan baju pinjaman sejak kecil. Awal dilahirkan, ia berbentuk larva yang di larung ke laut oleh ibunya. Sejak bisa merayap, ia mencari dan menggunakan cangkang pinjaman dari siput laut. setiap cangkang itu mulai kesempitan atau tidak nyaman, ia akan mencari cangkang baru yang berukuran lebih cocok. makanya jangan heran kalau dia bisa berbaju bekicot, atau bahkan benda-benda lain seperti botol balsam, kaleng susu atau lainnya. Pokoknya asal pas dan nyaman dipakai, langsung dibawa.

di Indonesia sebetulnya kelomang jumlahnya sangat banyak. Dari 8 spesies yang umum dipelihara, ada 5 jenis kelomang darat yang tercatat di Indonesia. tapi umumnya ada 4 jenis kelomang yang bisa ditemukan hampir diseluruh pulau di Indonesia:

Coenobita brevimanus. Kelomang khas Indonesia. Beken dengan sebutan Indos atau Indonesians. Umumnya berwarna ungu. Ada juga warna lila, pink, ungu muda dan coklat. Bodinya bisa lebih besar jenis lain. Capitnya yang besar dan mata bulat dan silinder.
Coenobita perlatus. Berwarna merah menyala dengan hiasan bintik-bintik putih. Dikenal sebagai kelomang strawberry. Dianggap paling cantik dan banyak disuka. Agak sulit ditemukan. Paling susah dipelihara karena lebih sensitif perubahan lingkungan.
Coenobita rugosus. Paling banyak di pantai Indonesia. Banyak dijual di depan sekolah. Warna beragam, coklat, abu-abu dan hitam, putih, krem, pink, orange muda, biru muda, ungu, sampai merah. Punya tekstur garis-garis di sisi depan capit besar sebelah kiri.
Coenobita cavipes. Kelir kombinasi hitam-biru dan hitam-abu abu. Ada juga yang merah. Bentuk capitnya langsing memanjang. Anntenule berwarna merah terang. Jumlahnya tak sebanyak rugosus dan brevimanus
Coenobita violascens. Pernah dianggap hanya ada di Jepang. Tapi violascens juga ditemukan di Indonesia. Berwarna ungu, mata pipih dan mencuat. Bentuk kakinya langsing memanjang hampir mirip dengan cavipes. Ujung anntenule berwarna merah terang.

Siklus Hidup kelomang termasuk unik. Seekor ibu kelomang berukuran 2 cm dapat bertelur sekitar 1.000 butir. Yang berukuran sebesar telapak tangan tentu bisa lebih banyak lagi telurnya, 40 - 50 ribu butir. Saat masa subur, ribuan sel telur yang membentuk gumpalan menempel pada swimmeret, sejumlah serabut yang terdapat pada permukaan luar abdomen atau bagian perut Bu Kelomang.
Beberapa hari setelah sel-sel telur dibuahi, calon larva kelomang siap menetas. Oleh emaknya mereka ditinggalkan begitu saja di bibir pantai sampai tersapu ombak.

Ibu yang tak bertanggung jawab! Hehehe… masalahnya sang larva harus berada di air laut karena bernafas dengan insang, sementara sang ibu tak bisa lama-lama ‘berendam’ di air laut. Pemeliharaan Kelomang jika ingin dijadikan peliharaan sebenarnya tidak sulit, hanya karena minimnya informasi, kelomang yang dibeli anak-anak itu sering dikurung dalam ember. Tak jarang ada yang direndam. Memang, mereka bernapas dengan insang. Akan tetapi kalau direndam dalam air lebih dari satu jam, ia bisa mati lemas. Insang berguna hanya ketika larva (zoea) kelomang menetas di laut. Setelah dewasa, Kelomang hanya butuh sedikit air (juga air garam) untuk menjaga kelembaban dan kadar garam tubuhnya.

Kembali ke siklus hidup kelomang. Saat telur menetas mereka menjadi larva (zoea) dan setelah mengalami 4 - 6 tahap metamorfosis, bentuk mereka mulai menyerupai kelomang dewasa tapi sangat kecil ukurannya. Secara naluriah mereka pun turun ke dasar laut untuk mencari baju atau cangkang nganggur.

By the way, sampai sekarang kelomang belum bisa dibudidayakan diluar habitat asli mereka. Walaupun ada beberapa orang yang meng klaim bisa membudidayakan kelomang, sebenarnya tindakan mereka tak lebih dari memanen larva kelomang dari habitat aslinya. Lebih tepatnya mereka hanya membesarkan kelomang. Belum pernah tercatat ada kelomang yang bertelur di ekosistem buatan. Karena sulitnya perkembangbiakan kelomang itu, makanya sangat tidak dianjurkan mengambil kelomang yang masih terlalu kecil atau malah kelomang betina yang siap bertelur dari habitat aslinya sebagus apapun kelomang itu.

kelestarian tetap nomer satu, bro…

Sebenarnya kita bisa memelihara kelomang. Biasanya yang dipelihara adalah kelomang darat dari keluarga Coenobitidae. Jenisnya tidak banyak, hanya delapan spesies yang baru ditemukan sampai saat ini. Spesies yang banyak justru kelomang air atau kelomang laut. Diperkirakan ada sekitar 600 spesies dengan ciri khas beraneka ragam dan yang baru ditemukan jumlahnya terus bertambah. Sayangnya, meski penampilannya eksotis, pemeliharaan kelomang laut jauh lebih sulit sebab butuh akuarium air laut.

Kelomang bukan binatang peliharaan yang rewel. tuntutan hidup kelomang simpel saja. tempat yang nyaman dan bersih. biasanya berarti memiliki dasar dari pasir yang kering dan lembut, dan memiliki tempat bersembunyi yang memadai. air untuk minum. biasanya cukup air tawar. air untuk berendam, juga nggak perlu dalam-dalam, sebab kalau mereka tenggelam bisa-bisa malah game over. maklum mereka adalah land hermit crab; yang artinya kelomang darat. beberapa cangkang siap pakai, buat ganti baju mereka kalau sudah sempit,  dan tentunya makanan. Untuk makanan juga nggak repot.Di alam bebas, mereka tergolong hewan omnivora yang mau menyantap segala yang dapat dilahap, mulai dari dedaunan, buah-buahan, sampai bangkai atau kotoran hewan.

Intinya kelomang bisa diberi makan mulai buah-buahan sampai nasi padang.

Untuk yang satu ini, saya punya pengalaman menarik. Bersama Felix teman saya yang ahli kelomang, saya pernah berusaha memancing Kelomang di sebuah pantai di Pandeglang dengan Nasi Padang sisa makan malam. Setelah ditinggal semalaman ada 3 ekor yang mendekat. Salah satunya berukuran hingga 15 cm!

Kembali ke pemeliharaan kelomang, kebersihan hermitarium - tempat memelihara kelomang, sangat penting. Meski tertarik pada sesuatu yang busuk, kalau dipelihara jangan dikasih makanan busuk. Sebab, mungkin ada bakteri atau serangga-serangga kecil menempel dan menjadi parasit di tubuh sang kelomang.  Jika ada sisa makanan yang mulai membusuk, segera singkirkan dari hermitaríum.
Secara rutin Kelomang akan berganti kulit keras di tubuhnya, seperti lobster. Saat itu, kelomang sangat lemah dan jadi incaran pemangsa. Selain itu Kelomang yang sudah terlalu besar dibanding cangkangnya akan membutuhkan cangkang baru dan tempat aman untuk mencarinya. Kalau kita ingin memelihara kelomang… kebutuhan cangkang berbagai ukuran dan bentuk juga harus disediakan. kalau sudah dipelihara dengan benar, sang kelomang alias kepiting pertapa bisa berusia sampai 10 tahun, bahkan mungkin lebih.

sebagai sebangsa lobster, tentunya dia juga memiliki proses regenerasi yang luar biasa. Kelomang bahkan bisa menumbuhkan kembali kaki yang putus … ukuran tubuh pun hanya tergantung pada ketersediaan makanan dan kondisi lingkungan… termasuk ada atau tidak ukuran cangkang yang bisa menampung tubuhnya. jadi bukan tak mungkin malah dia bisa hidup lebih lama dari kita. who knows?

Tulisan ini  sempat saya posting di Multiply saya (saptawan) dan sebagian isinya adalah informasi dari hasil wawancara dan tulisan dari narasumber saya, Felix Adhi Pramono. Dia salah satu pehobi yang serius meneliti tentang land hermit crab ini.

No comments:

Post a Comment