aku masih saja menulis kata-kata
padahal seharusnya sudah kuteriakkan
tapi aku tak berani.
bermulut manis berusaha mencari senyuman,
atau sekedar tepukan di bahu dan pengakuan sebagai teman.
aku memang pengecut,
padahal aku tahu ada yang benar dan ada yang salah
tapi selalu terasa lebih aman bermandikan cahaya abu abu
aku memang pengecut.
aku berani berkomentar, tapi hanya saat aku yakin tak bermasalah
aku menolak mengkritik orang, karena aku tak mau di kritik
aku terpaksa pura-pura setuju, agar tak terusir dari komunitasku
kapan aku berani berkata-kata?
dan bukan hanya mencoret-coret nada.
itupun yang tersembunyi di balik tirai.
ah.. aku mau berhenti jadi orang munafik....
.
akhirnya saya terpaksa memakai sepatu kulit untuk kerja.
menyebalkan saat kita terpaksa merebahkan prinsip
dan mengkafaninya dengan penyerahan
No comments:
Post a Comment