Sang pemberani bersimbah darah, dia mati dalam kebanggaan
sementara sang pengecut berdiri menggigil di sudut, tapi hidup!
mana yang kau pilih?
mati dengan bangga atau hidup menyembunyikan asa?
sang pemberani meneriakkan pendapatnya, dan putus lehernya tertebas pedang
sang penakut menuliskan gagasannya diam-diam di dinding jantungnya
dan berdoa; semoga masih sempat mewariskannya...
mana yang kau pilih?
mati bangga atau hidup dalam harapan?
pedang tak bermata dalam genggaman algojo tak bertelinga
waktu tak akan peduli berapa lama kamu hidup
yag terhitung adalah karya dan pernyataan yang kau sampaikan.
jadi apakah kau pilih menjadi martir yang berteriak?
bukankah kehidupan memungkinkan sang penakut berbuat lebih banyak, lebih lama?
No comments:
Post a Comment