14 July 2005

SURAT UNTUK KAWANKU, FAUDZAN

"kamu nggak bisa menjadi jurnalis yang baik sekaligus orang yang baik. kamu harus pilih!" ada alasannya saya selalu bilang begitu.

membaca halaman rawa, blogger milik fauzan temanku, seperti biasa memberikan inspirasi untukku. dalam posting terakhir dia bilang :
"aku teringat lagi pada cerita tentang kotak. Seorang teman wartawan pernah bercerita tentang kotak. Katanya, anggaplah tempat atau lingkungan kerja kita adalah sebuah kotak besar. Dan pada suatu ketika karena sesuatu dan lain hal tiba-tiba kotak besar menjadi sangat tidak menyenangkan dan menyiksa. Maka yang perlu kita lakukan adalah segera menciptakan kotak kecil di dalam kotak besar itu di mana kita masih bisa mendapatkan atau melakukan hal-hal yang menyenangkan. Menguatkan temboknya sehingga bombardir dalam kotak besar itu tak sampai meruntuhkan tembok kotak kecil kita."

kata-kata itu malah mengingatkanku pada sebuah komik silat. kungfu boy tepatnya. sang tokoh, chinmi, di nasehati gurunya untuk tidak membatasi diri seperti kutu dalam kotak. seekor kutu dalam kotak akan merasa dunianya hanya sebesar kotak, dan lama-lama hanya akan mampu melompat setinggi kotak itu. sebaliknya kutu yang hidup di dunia luas akan mampu melompat maksimal, justru karena dia tidak memberi batasan pada dirinya.

nggak ada maksud apa-apa, cuma tiba tiba teringat karena terminologi yang sama digunakan. kotak. saya pribadi lebih suka lingkaran yang tak punya sudut.
tapi baca tulisan fauzan memang selalu membuatku terinspirasi. aku selalu berkata dalam hati, sebuah anugerah yang besar bagi orang-orang yang bisa mematut kata-kata dengan kedalaman telaga dan kejernihan embun seperti dia. anugerah besar ini harusnya digunakan untuk kepentingan ummat (kalau dalam versi film spiderman ada kata-kata : anugerah besar akan disertai tanggung jawab yang besar juga). ngeri sekali kalau orang yang memiliki anugerah seperti itu sampai kehilangan arah dan asa.

ah.. zan, keep your faith. kita cuma sebatang panah yang telah terpasang di busur terentang. kita terlalu kecil dan lemah untuk mengetahui rencana besar Tuhan. terkadang apa yang kita anggap buruk, justru yang terbaik untuk kita. dan yang kita anggap baik, malah membawa kerusakan...

saya rasa saya lebih bodoh dan kecil dari kamu. pengalamanku nggak seberapa di dalam hidup ini. karena Tuhan baik sekali sama saya, saya jadi tak tahu pahit getir kehidupan; kehidupan terlalu baik pada saya. jadi rasanya nggak pantas saya kasih nasehat ke kamu.
good luck on your journey.. hati-hati dengan pencapaian, sebab itu dapat mengalihkan kita dari tujuan yang sebenarnya.

No comments:

Post a Comment