01 January 2005

ACEH

Di Aceh mendadak perang dan kekejaman terhenti.

Alam seolah menunjukkan keperkasaannya, yang ratusan kali lebih dahsyat

dari imajinasi manusia...

Dan musuh pun berubah menjadi kawan yang penuh simpati

bahu membahu saling merangkul.

Gemetar oleh haru biru aransemen damai,

yang diiringi nada-nada duka



Haruskah ada bencana untuk menyadarkan bangsa ini,

bahwa saudara-saudaranya masih ada yang merintih, meratap, tak kenyang, tek bisa berlindung..



Tuhan,

Aku tak tahu harus sedih atau malu.



Kecerdasan yang kubangga-banggakan tak mampu membuatku sadar,

bahwa aku tak berharga jika tak bermanfaat bagi orang lain.

Aku masih perlu sebuah bencana dan ratusan korban nyawa, untuk menyadari itu..



Tuhan,

Aku tak tahu harus berduka atau bahagia..



bencana yang terjadi begitu dahsyat

membunuhi ribuan saudaraku, merenggut kebahagiaan ribuan lainnya.

tapi bencana yang sama juga menghidupkan

jutaan jiwa penuh belas kasih yang selama mati suri,

ditindas prasangka dan kecintaan pada dunia



Tuhan,

Aku tak tahu harus marah atau bersyukur



Entah ini bencana atau anugerah.

alam yang selama ini disiksa dan diperas menunjukkan keperkasaannya.

Entah ia sedang murka atau malah tengah mengajari kita..

tentang cinta yang sesungguhnya..



mungkin seperti seorang guru, pertiwi tengah tersenyum pada kita,

sambil memukul jemari kita dengan penggaris kayu, sekedar untuk memberitahu kesalahan kita...



No comments:

Post a Comment