13 July 2004

SENDIRIAN

kalau kamu terbiasa sendirian, kadang kesunyian menjadi sebuah lagu yang indah, yang menenangkan sekaligus mencerahkan hatimu. aku terbiasa sendirian. beberapa kali aku bahkan merasa ditakdirkan untuk hidup sendiri. merasakan kesunyian, yang sering kusalah artikan sebagai kesepian. bukannya aku menyendiri tapi aku seolah terpaksa menjalani hari-hariku sendirian.

aku termasuk banyak dikenal dan mengenal orang. temanku cukup banyak, paling tidak yang mengaku temanku. akupun bekerja di bidang yang memungkinkan aku terus bertemu dengan berbagai macam orang. aku nyaris selalu berada ditengah-tengah orang banyak, tapi selalu aku merasa kesepian. membaca-baca beberapa tulisan indah di komunitas blog, aku terceranggah, betapa banyak yang bisa diceritakan. betapa banyak hubungan sosial yang terjadi diantara mereka. para penulis itu saling bercerita tentang pengalaman mereka, pada teman mereka, untuk membentuk komunitas khusus mereka. masing-masing paling tidak punya dua komunitas, dirumah dan di dunia maya. belum lagi interaksi di dunia kerja mereka akan menambah paling sedikit 2 komunitas lagi. mereka berada dan menjadi anggota komunitas tersebut. berinteraksi dan memperoleh jatidiri dari komunitas itu. they were become someone for their community and because of their community.

bagaimana dengan aku? aku bahkan tak pernah merasa jadi bagian dari sebuah komunitaspun. yah.. mungkin keluargaku satu-satunya ikatanku pada dunia ini. kawan-kawanku sepertinya tak akan menyesal kalau tak mengenal aku, hampir tak ada pengaruhnya. thats how i feel.. aku tahu itu tidak benar, tapi begitu memang perasaanku. nyaris tidak ada alasan dan motivasi selain keluargaku, yang mengikat dan mendorongku pada dunia ini.

tapi aku terbiasa sendirian. membuat motivasi sendiri dan mengatasi tekanan sendirian. sebenarnya banyak sekali bantuan yang membuat aku mampu bertahan. bantuan dari banyak sekali sumber, terutama keluargaku. mereka membantuku dengan ikhlas, mengangkatku saat aku terjatuh dan memberikan kekuatan untuk kembali bangkit. anehnya, saat semua berlalu aku kembali sendirian. seolah aku berada dalam ruangan kaca kedap yang terus mengurungku dan bergerak kemanapun aku bergerak. aku melihat di luar sana, teman-temanku, keluargaku, kerabat dan kenalanku, tersenyum dan bercakap-cakap. aku ikut berinteraksi dengan mereka tapi sepertinya aku terkurung dinding yang tak juga dapat kupecahkan. ditengah-tengah mereka aku merasa sendirian, kesepian. dunia berputar dan aku masih sendirian.

aku terbiasa sendirian. itu membuatku lebih menghargai kesunyian yang selalu mengikuti kesendirianku. memberikanku nasihat berharga melalui waktu perenungan yang diberikannya.

Untung Sang Maha Pencipta masih menyayangiku dan memberikan perhatian padaku. Ia memberiku alasan untuk terus bertahan dan menikmati kesepian ini. Ia memberiku motivasi untuk terus berkembang.

No comments:

Post a Comment