28 May 2004

BACAAN

sebuah suara bening memecah subuh nan hening

di mushala tua tempat aku biasa mengaji di masa belia

seorang ibu membacakan puisi terindah yang pernah kudengar

suaranya melantun tinggi berlekuk merdu

setiap konsonannya menembusi relung penyesalanku



ibu tua itu sedang membaca al quran

kitab sempurna bagi persepsi dan nurani insan ini

walau hanya mengerti sepatah demi sepatah

aku takluk bertekuk lutut



mushala tua itu tak lagi mencorong catnya

hanya satu dua orang yang berjamaah di dalamnya

tapi intonasi puji-pujian yang menggema membuatku terseret kesana



air mata ibu itu menetes

mungkin ia tengah menikmati hidangan rohani yang luar biasa lezat

mungkin ia tengah merasakan nuansa kedamaian, ketenangan, dan kesejatian

yang turut mengalun bersama suaranya

yang juga ikut kurasakan



air mataku menetes

mungkin aku menyesal melupakan mushaf dan mushala tua itu

mungkin aku terharu bahwa mereka masih ingat untuk memanggilku

untuk merengkuh kedamaian

untuk menimba ilmu sejati



ah.. adzan yang dikumandangkan seorang remaja menuntunku

mengajakku meraih keselamatan; mengajakku meraih kejayaan

membangunkanku dari tidurku yang gelisah ditimpa mimpi indah

mengajakku kembali mengalir pada fithrahku;

beribadah pada Nya





aku malu, sudah lama sekali aku tak membuka buku petunjuk jalanku.

sudah lama sekali aku mengesampingkan penunjuk jalanku; yang kepadanya semoga dianugerahkan shalawat, berkah dan keselamatan.

mudah-mudahan aku belum melenceng terlalu jauh...........


No comments:

Post a Comment