MENGHUJAT ITU MUDAH
saya baru baca sebuah hujatan. yang dihujat tidak jauh-jauh, dan orang itu sepertinya langganan dapat hujatan. sutiyoso namanya. masalahnya banyak; mulai banjir, gusuran, pencmaran bumi, judi, pembangunan berbagai proyek narsis, korupsi pemda, sampai over eksposure omongan tak pakai otak.
mungkin ia mengira nasibnya beruntung terpilih sebagai gubernur DKI. tapi menurutku ia merugi. jika setiap kata yang menyalahkannya adalah sebutir pasir, maka mungkin teluk jakarta bisa diuruk dalam setahun saja.
saya pernah bertemu dengan jenderal yang mantan itu. agak tak suka, karena ia blak-blakan dan cenderung merendahkan pendapat orang bodoh seperti saya. - padahal ia kan dibayar untuk membela kami -. ia juga keras dan emosional, kualitas yang tidak saya harapkan dimiliki pemimpin saya. - hei bung, ini bukan medan perang -. saya kecewa juga. tapi toh ia terpilih lagi dan lagi. didukung kekuatan besar dibelakangnya. menyebalkan... negeri saya dipimpin orang yang mengandalkan otot daripada hati. yang main sikat, main gusur, main usir..
tapi saya bukan mau bicara tentang dia. - rugi rasanya memenuhi bloggerku dengan namanya -. aku mau bicara tentang hujatan padanya. tentang menghujat.
menghujat memang mudah, ya? saya juga orang yang bacar mulut menyalahkan orang lain. terkadang saya lupa, kesalahannya mungkin tak sebesar kelalaian saya sendiri. terkadang juga kita juga tidak bisa mengarahkan hujatan dan lupa cara menentukan prioritas. boro-boro evaluasi diri, ingat kesalahan sendiri saja jarang.
menghujat mudah, apalagi kalau kita tersinggung oleh sesuatu.
bagi warga yang setiap kali kebanjiran maka menyalahkan sutiyoso atas banjir tampak wajar. dia kan walkota! hanya saja kita sering lupa, kita sendiri masih membuang sampah di selokan, kita sering tak ikut kerja bakti lantaran sibuk, kita tak pernah saling mengingatkan menjaga kebersihan. memang paling mudah tunjuk hidung orang. lucunya lagi, dalam hal-hal yang tidak berkenaan dengan kita, masyarakat amat pemaaf. lihat contoh akbar yang pernah terbukti korupsi, kini malah disiapkan jadi pemimpin bangsa dan tak ada yang keberatan. wiranto yang terlibat kasus pelanggaran hak asasi manusia, bisa diajukan jadi presiden dan tak ada yang protes. atau lihat simpati masyarakat pada sukma ayu, yang tergeletak lemah tak berdaya. ia jadi ikon populer. seolah semua memaafkan foto-foto asusilanya dengan pacar. - ahh.. itu kan biasa jaman sekarang, lagian pribadi sekali. - permisif ya? tapi buat gubernur yang menyebabkan banjir jakarta, tak ada ampun.
kadang juga kita menghujat karena emosi. tak terima karena profesi atau rekan kita diserang, kita balas menghujat. yah... seperti anak SMU yang tawuran karena ada sekolah lain menyenggol temannya. sama seperti saya juga. tapi memang menghujat itu gampang...
yang susah itu mencontohkan sesuatu yang baik. memulai sesuatu yang besar dari yang kecil. membuat teladan yang mengubah keadaan. ahh.. kagumku pada muhammad s.a.w semakin membuncah.
No comments:
Post a Comment