Raditya, selamat ulang tahun ya.
Hari ini tak terasa sudah 9 tahun kakak Radit bersama papa.
9 tahun yang cepat sekali berlalu, penuh kesibukan, ketegangan, kebahagiaan dan perenungan. Selamat ulang tahun ya, nak. Semoga hidupmu bahagia dan penuh dengan pencapaian di masa depan.
Namamu Raditya Paramanandana.
Nama yang rumit dan sulit dihapal dalam satu kali baca.
Papa yang memilihkan nama itu untukmu, nak. Asalnya dari bahasa Sansekerta dan Jawa kuno, bahasa yang digunakan dalam mantra dan doa-doa orang-orang jawadwipa zaman dahulu.
Raditya adalah versi halus dari Aditya. Artinya sama; Matahari. Ada yang berkata dengan ditambahi Raditya, sebenarnya artinya adalah Penguasa Matahari. Apalagi dalam bahasa Mesir/lembah messopotamia yang tak kalah kuno dengan bahasa Sanskerta; RA adalah dewa matahari atau Penguasa Matahari. Papa sendiri menganggap artinya adalah Matahari. Itu doa, nak. Supaya kelak Radit bisa seperti matahari yang bisa menerangi orang-orang dalam kegelapan dan memberi energi bagi semesta di sekelilingnya untuk terus berputar.
Doa itu sebagian sudah terkabul, nak. Kamu sudah menjadi Matahari bagi papa mu ini.
Paramanandana artinya ada dua, yang pertama adalah arti yang papa pilihkan untukmu. Artinya; anak yang dinanti-nanti oleh dunia. Radit memang sudah ditunggu-tunggu oleh papa dan mama mu. Didalamnya ada doa bahwa Radit adalah seseorang yang dinantikan oleh dunia. Doa supaya dimasa depan Radit bisa menjadi orang yang berguna buat kemaslahatan umat manusia.
Doa yang ini mudah-mudahan bisa terkabul juga, dan mudah-mudahan juga tidak menjadi beban untukmu, nak.
Paramanandana ternyata juga punya arti kedua, yang baru papa tahu setelah kamu berusia 3 tahunan. Artinya; anak yang terpilih, terkait dengan kekuasaan dan kewibawaan. Anak yang dicintai lebih dari yang lain karena dipilih.
Atau singkatnya; ANAK SPESIAL...
Kalau nama adalah doa, nak, tolong kamu memaafkan papa mu ini ..
Percayalah, papa tak pernah berniat menyakiti mu, adikmu atau mamamu.
Radit, papa pesan padamu; Bangga lah kalau ada yang menyebutmu anak spesial.
Kamu memang anak spesial, sungguh-sungguh spesial. Kamu layak bangga kok, sebab kamu spesial dan bukan biasa-biasa saja. Radit spesial buat papa, dan spesial buat semua yang menyayangimu.
Dulu pertama kali mendengar dari psikolog bahwa kamu digolongkan ke dalam kelompok anak Spesial Needs atau berkebutuhan khusus, papa mu ini merasa sangat sedih dan bingung sekali.
Sedih karena papa tahu kamu akan mengalami tahap kesulitan dalam menyampaikan keinginan, perasaan dan ide-idemu pada orang lain. Kamu akan merasa sedih, marah, bahkan frustasi karena itu, dan papa tak pernah ingin kamu mengalaminya.
Papa juga bingung sekali, karena papa tak punya bayangan sama sekali bagaimana membantumu melewati kesulitanmu itu sebagai orang tua.
Papa saat itu benar-benar sedih dan bingung, nak... tapi tidak kecewa. Tak pernah sekalipun papa kecewa atas keberadaanmu, nak, tidak pernah....
Radit, kamu yang membuat perjalanan hidup papa menjadi berwarna. Penuh liku dan tidak pernah membosankan. 9 tahun papa mengawasimu berkembang menjadi seorang individu. Papa belajar banyak darimu, nak.
Karena Radit dan adikmu, Icha, papa belajar banyak sekali hal baru. Papa belajar menghargai perbedaan, papa belajar bersyukur, papa belajar melihat dari sudut yang berbeda sama sekali dari sebelumnya.
Papa jadi lebih kuat, lebih tangguh sekaligus lebih bisa bersyukur.
Papa mu membutuhkan kamu, nak, dan bukan sebaliknya...
Jadi kalau ada yang menyebutmu aneh atau spesial atau berkebutuhan khusus dengan nada sinis, tertawa saja. Kamu memang spesial kok. Mereka yang aneh, jadi orang kebanyakan dan biasa-biasa saja kok bangga. Jangan kamu marah, bilang saja pada mereka bahwa kamu memang berbeda.
Radit berbeda karena kamu sudah tahu bahwa semua orang memiliki kebutuhan khususnya masing-masing. Semua orang unik, semua orang spesial.
Itu tak membuat kamu atau mereka jadi lebih baik atau lebih buruk dari yang lain. Kita cuma berbeda...
Papa cerita sesuatu ya nak. Ini tentang label yang diterakan padamu sejak kamu kecil dan gejala yang mengiringinya. Saat itu begitu banyak sorot mata sedih, simpati dan kasihan. Seolah-olah kamu akan menjadi beban papa, seolah Radit punya setumpuk kekurangan yang ’seharusnya’ membuat papa merasa terbeban.
Mereka tidak mengerti, nak. Kamu sempurna untuk papa mu ini...
Setelah Radit sedikit besar dan masuk sekolah, Radit menjadi anak yang sangat unik. Memilih menggambar daripada mendengarkan guru, tak betah duduk diam dan memilih berkeliling di kelas. Sebagai pelajar Radit sangat sulit konsentrasi dalam waktu lama, dan selalu impulsif... selalu ekspresif.
Walau kadang terganggu, sebenarnya papa malah bangga, nak. Kamu jelas bukan anak-anak kebanyakan yang serba penurut, yang mungkin hanya akan berkembang jadi pegawai rendahan walau cukup punya kecerdasan.
Kamu jelas spesial nak....
Papamu tak tahu teori-teori ahli jiwa atau psikolog, nak. Otak papa tidak cukup untuk bisa mengerti teori jung, chomsky atau freud, jadi tidak bisa berlagak menjadi ahli jiwa yang bisa menebak jeroan seseorang dari perilakunya.
Ah .. Para ahli jiwa itu boleh men teorikan perilakumu dengan cara macam-macam, dan memberimu label apapun. Papa tak peduli. Buat papa kamu adalah anak laki-laki yang paling sempurna. Kamu memberikan kesempatan papa untuk mengerti diri papa dan berusaha menjadi yang lebih baik.
Paling tidak, Raditya sempurna buat papa...
Papa juga selalu merasa bisa mengerti perilakumu, nak. Mungkin kedengarannya sok tahu, tapi itu perasaan papa.
Radit jangan minder ya kalau kamu dianggap berbeda. Percaya atau tidak, papa juga pernah melakukan apa yang Radit lakukan, bahkan masih melakukannya.
Papa juga memilih menggambar dan membuat puisi saat guru-guru papa tengah mengajar. Karena itu, papa tidak pernah punya catatan sendiri dari SD sampai SMA, dan papa juga sangat akrab dengan pegawai fotokopi di kampus. Mendengarkan guru atau dosen mengulangi pelajaran rasanya membosankan, menggambar membuat papa bisa memisahkan mana yang perlu didengar dan mana yang tidakperlu dipedulikan. Kalau tak percaya, silahkan tanya mamamu.
Mama tahu bahwa saat kuliah papa tak pernah punya buku yang tak ada gambar-gambarnya...
Papamu juga tidak betah duduk diam. Waktu papa kelas 4 SD, kepala sekolah papa waktu itu, ibu Saodah, sampai meminta pada wali kelas untuk membiarkan saja kalau papamu mulai bosan dan berkeliling kelas setelah mengerjakan tugas.
Bahkan saat papa memilih pekerjaan pun, papa memilih pekerjaan yang tidak perlu duduk terus dibelakang meja. Duduk itu menyebalkan, ya nak?!, apalagi kalau kita punya terlalu banyak energi untuk dihambur-hamburkan.
Papa juga sulit konsentrasi, nak. Bahkan saat mengedit naskah, papa tak bisa konsentrasi terlalu lama pada pekerjaan itu. Mengedit sebentar, lalu keluar untuk bicara program, mengedit lagi sedikit, lalu bercanda sebentar di sudut pantry sambil ngopi. Sulit konsentrasi terlalu lama pada sesuatu, nak ... ah, Radit pasti mengerti.
Tapi tenang saja, nak. Papa sudah punya pola kerja yang membuat papa nyaris tidak pernah menabrak deadline... Kamu juga nanti akan menemukan pola mu.
Ingatlah pesan papamu, nak.
Kelak kalau kau sudah tak lagi membutuhkan papa untuk mendukungmu, ingat saja pesan ini.
Papa ingin Radit bangga pada diri sendiri seperti papa bangga pada mu.
Jadilah diri sendiri, hidup dan berjuanglah sebagai dirimu.
Kamu bisa melakukan apa saja. Kamu bisa meraih apapun yang bisa diimpikan orang lain. Jangan pernah membiarkan ada yang berkata sebaliknya. Kamu bisa menggapai apapun keinginanmu, walau mungkin dengan cara yang berbeda dari orang lain. Yah caramu memang selalu berbeda, nak.
Tapi kalau suatu ketika kamu ingin mencapai sesuatu dengan cara seperti orang-orang biasa itu mencapainya, itu juga tidak apa, nak. Tidak ada salahnya menjadi umum dan biasa-biasa saja kok.
Nak, sudah 9 tahun usiamu.
Sudah waktunya rajin shalat ya...
Jangan lupakan shalat dan doakan orang tuamu.
Dan ingatlah, Dimasa depan kamu mungkin akan menemui banyak kendala dan tekanan dalam kehidupan. Kamu mungkin salah, kamu mungkin kekurangan banyak hal, tapi ingat satu hal;
Kamu selalu akan sempurna, paling tidak buat papamu ini.
Selamat Ulang Tahun, nak..
May you have good live and great journey.
Papa Radit...
No comments:
Post a Comment