21 March 2010

Prihatin pendidikan nasional

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengawasi sejumlah sekolah yang disinyalir rawan terjadi tindak kecurangan atau ketidakjujuran pada pelaksanaan ujian nasional.

"Pengawasan dilakukan untuk mencegah tindak kecurangan dalam ujian nasional yang akan dilaksanakan mulai 22 Maret 2010," kata Ketua Panitia Ujian Nasional 2010 Provinsi DIY Baskara Aji di Yogyakarta, Sabtu (20/3/2010).

Menurut dia usai dialog dengan Komisi D DPRD DIY, di provinsi ini ada sekitar 10 sekolah yang akan diawasi terkait dugaan kecurangan dalam ujian nasional. Namun demikian, pihaknya tidak bisa menyebutkan nama sekolah dan lokasinya, karena tindak kecurangan dalam ujian nasional baru sebatas dugaan.

"Sekolah itu masuk dalam daftar lima persen sekolah yang didata tidak jujur dalam ujian nasional tahun lalu," katanya.

Ia mengatakan setiap sekolah akan diawasi tim khusus yang beranggotakan personel dari perguruan tinggi, Disdikpora, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama dibantu aparat kepolisian. Menurut dia, kecurangan yang dilakukan dalam ujian nasional tahun lalu bukan kecurangan yang terorganisasi, tetapi hanya dilakukan beberapa siswa atau guru tertentu.


dari : KOMPAS 20 MARET 2010


Menanggapi perlakuan polisi, DepDikNas dan pelaksana UN terhadap para siswa, entah kenapa saya jadi ingat pelajaran perkembangan teori manajemen organisasi yang diajarkan pada saya beberapa tahun lalu. Saya tidak ingat secara detail tapi garis besarnya bahwa ada beberapa teori manajemen yang dikembangkan dari teori behavioral MacGregor.

Teori X, yang menganggap semua orang memiliki naluri yang buruk. Malas, curang dan tidak produktif. Tujuan utama organisasi adalah menciptakan peraturan-peraturan dan batasan yang memaksa semua anggotanya menjadi produktif. Alat yang digunakan adalah hukuman-hukuman dan peringatan. Ini adalah teori paling kuno di buku, saat satu-satunya kepentingan organisasi adalah memenuhi tuntutan pemilik modal dan meraih keuntungan sebesar-besarnya. Para pekerja dianggap alat-alat yang tergantikan untuk mencapai tujuan itu.

Teori Y, menganggap semua orang justru memiliki kecenderungan untuk mencari prestasi, mengejar sesuatu yang lebih dan produktif jika diberikan lingkungan yang mendukung. Tujuan utama organisasi adalah mengembangkan individu-individu dalam organisasi agar kemudian ikut memacu perkembangan oranisasi tersebut. Alat yang digunakan adalah hadiah dan pujian, ditambah pemberian motivasi. Teori ini adalah perkembangan dari teori sebelumnya, dengan paradigma bahwa jika sebuah perusahaan didukung iklim kerja dan pekerja dengan kemampuan hebat, maka organisasinya pasti lebih baik daripada organisasi yang kemampuan pekerjanya pas-pasan. Dalam teori ini Pekerja dianggap asset, setara dengan modal, mesin produksi, bahan baku dan metode produksi.

Teory Z, adalah teori yang muncul belakangan diperkenalkan oleh William Ouchi, dengan anggapan bahwa manusia adalah pusat dari tujuan sebuah organisasi. Tujuan utama perusahaan adalah menyatu dengan lingkungan secara keseluruhan –beberapa orang merujuk model ini serupa dengan social responsibilities models, tapi sebenarnya tujuan model ini bukan sekedar menjadikan perusahaan atau oraganisasi memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat, tapi malah menjadikannya bagian integral dalam masyarakat. Dengan menjadi bagian dari masyarakat maka keberlangsungan sebuah organisasi atau perusahaan akan terjamin selama masyarakat tersebut masih berlangsung. Untuk mewujudkan itu, maka para pekerja atau anggota organisasi akan didukung untuk memiliki rasa tanggungjawab, keamanan dan keinginan meng aktualisasi diri dalam perusahaan itu. Dalam teori ini, para anggota atau pekerja bukan alat atau sekedar modal. Mereka adalah representasi langsung dari perusahaan tersebut. Masing-masing akan memiliki kesadaran peranannya dalam organisasi dan karenanya juga memiliki rasa kepemilikan terhadap organisasinya tersebut.

Ah...saya cuma membaca sekilas-sekilas jadi menjelaskannya juga tidak sempurna. Maklum, saya memang bukan tipe manajer yang handal... Tapi kira-kira seperti itu yang saya ingat. Kira-kira teori mana yang digunakan para pembimbing di DepDikNas itu ya? Perkiraan saya sih teori X, teori paling kuno dalam manajemen.
Dengan teori seperti itu kira-kira bagaimana daya saing siswa-siswi kita di masa depan ya? Mudah-mudahan ada yang mau bertanggungjawab dan tidak malah lari dengan seraup uang korupsi saat masa jabatan mereka berakhir...

No comments:

Post a Comment