Rindu juga rasanya tidak menulis kata-kata di blog saya ini. mungkin gara-gara terlalu sibuk dengan multiply saya, blog ini jadi terlantar...
KE BEIJING
Akhirnya saya jadi ke Beijing, China. Sudah setahun sejak pertama kali saya diberitahu bos saya bahwa saya akan berangkat ke Beijing. Katanya saya akan melakukan liputan untuk Kids News Network, sebuah organisasi sosial yang bertujuan membuat berita untuk anak-anak diseluruh dunia. Setelah berbulan-bulan berdoa, mendadak pada awal bulan Juli ada harapan muncul, saat akreditasi saya diterima oleh Beijing International Media Center, badan yang mengurusi akreditasi dan ijin meliput semua wartawan seluruh dunia ke china, selama olimpiade Beijing.
singkat cerita, melalui perjuangan panjang memperoleh Visa, akhirnya saya dan rekan kamera person menjadi jurnalis televisi Indonesia pertama yang tiba di Beijing. Kami tiba tanggal 1 Agustus naik Garuda Indonesia yang ruang kakinya sangat sempit. 7 jam duduk dengan kaki setengah ditekuk dan laptop diselipkan diantara telapak sangat menyiksa, tapi harapan untuk menjelajahi wilayah baru membuat saya dan Aryo tetap tersenyum.
Bandara Beijing China tak sedahsyat bayanganku. Dari udara hanya seperti hanggar-hanggar panjang yang berwarna kusam. Pegawai-peagawainya juga berpakaian kumuh dan berwajah suram, sama seperti di Indonesia. Hanya saja mata mereka sipit...
Saat melangkah masuk bandara, kami baru terbelalak kagum. Ukurannya sangat luas dan bersih. Saat berangkat kami diperingatkan banyak kolega kami yang pernah ke China, akan joroknya kamar mandi di China, tapi kami tak lihat buktinya. Bandaranya bersih, Jelas petunjuknya, dan sangat megah. Beijing sudah memberi kesan baik pada kami yang pertama kali datang kesana. Kami dijemput Tobias Keigler, penterjemah dari jerman yang juga fasih bahasa belanda, china dan inggris dengan keahlian yang memukau. mobil penjemputnya tak kalah memukau, sebuah mercedes benz minibus yang mewah. Beijing benar-benar terasa menyenangkan saat itu...
Stir mobil di beijing berada disebelah kiri seperti di eropa, dan saat kami tiba jalanan benar-benar sepi.. dan berukuran sangat lebar. Dilajur luar kota rata-rata satu arah bisa digunakan sampai 4 lajur mobil. dan di dalam kota ada jalan yang satu arahnya bisa didereti 8 mobil sekaligus, sepertinya segalanya lebih luas dan lebih besar di Beijing...
well, ni hao Beijing.
orang indonesia ini sudah sampai di tempatmu...
No comments:
Post a Comment