27 March 2006

SOMETHING MISSING INSIDE ME


Aku mendengar temanku yang seorang pujangga menyanyikan sebuah lagu yang menyentuh, kalau tidak salah dinyanyikan kelompok mocca. Saat itu tiba tiba aku tersadar bahwa sudah lama sekali aku tidak bisa menikmati lagu lagu yang biasanya menyentuhku.
Entah apa yang terjadi padaku..

Lagu itu membawaku mengembara kembali ke masa masa lalu. Saat sebuah lagu sederhana masih bisa membuatku menangis, saat sebuah kalimat yang ringan masih menggetarkan hati.
Entah apa yang terjadi padaku kini, aku merasa seperti bebal. Mungkin karena pekerjaanku? Tapi rasanya terlalu naïf menyalahkan pekerjaan untuk perubahan ini. Tak ada sesuatupun yang dapat merubah seseorang kecuali ia membiarkan dirinya di ubah, aku percaya itu.

Lagu itu membuatku teringat..
Rasanya aku telah membiarkan ambisi memberi makan otakku penuh penuh sampai nyaris muntah kekenyangan, sementara kubiarkan jiwa dan hatiku kelaparan. Mungkin sudah saatnya berhenti sejenak mengambil nafas.. mengingat kembali masa masa, saat aku seorang idealis yang naïf. Saat iba dan keadilan melapisi hati ini seperti selimut yang menghangatkan saat aku kesepian. Saat aku masih cukup bahagia dengan langit biru dan ransel dipunggung. Atau bahkan lebih jauh ke belakang, Saat kasih ayah ibu masih mencukupi aku.

hanya satu pintaku
tuk memandang langit biru
dalam dekap seorang ibu

hanya satu pintaku
tuk bercanda dan tertawa
di pangkuan seorang ayah

apa bila ini
hanya sebuah mimpi
ku selalu berharap
dan tak pernah terbangun

hanya satu pintaku
tuk memandang langit biru
di pangkuan ayah dan ibu

– hanya satu - mocca.

No comments:

Post a Comment