ARTIKA LAGI
lagi-lagi Artika..
nggak bosen-bosen memang ngobrolin si cantik ini..
DPR komisi VII menerima Artika Sari Dewi, si cantik putri Indonesia. Para wakil rakyat itu mewakili kita untuk menginvestigasi kebenaran tuduhannya berbugil ria saat mengganti pakaian untuk ajang miss world.
apakah ini berarti DPR sudah mulai mendengar aspirasi masyarakat? mereka lantas saja mewakili rakyat kita yang selalu tertarik dengan kasus yang sifatnya menyentuh seks dan kekerasan? ah ... kenapa tidak waktu ayu ashari, bela safira, dituduh bugil nggak dipanggil sekalian ya?atau saat pinkan mambo melahirkan diluar nikah yang pastinya bertentangan dengan "adat religi" bangsa ini? apa artika dianggap mewakili Indonesia? wah.... nanti dulu.. siapa yang merasa begitu? orang dia perginya juga tanpa ijin kok dituduh mewakili bangsa?..
ahh jangan-jangan nanti ada DPR komisi khusus infotainment...
buat saya jadi pertanyaan.. ngapain sih ngurusin si cantik itu? kalaupun dia telanjang di saat ganti kostum diluar negeri.. benar-benar penting nggak sih? di catwalk indonesia juga para pragawati bugil kalau ganti kostum... di tivi-tivi juga ada penyanyi yang pakai kostum cuma cawat dan saputangan untuk menutupi sesedikit mungkin genitalnya.. (yang mungkin malah lebih mengundang syahwat)... di kota, di glodok, sampai saritem malah ada yang benar-benar menjajakan seks sebagai komoditi.
jadi ngapain ngurusin artika yang memang ingin memamerkan kemolekan tubuh?
tahu nggak sih banyak tenaga kerja kita yang dikirim keluar negeri demi devisa, ternyata hanya menjadi sasaran siksa? tahu nggak sih masih banyak anak-anak yang dijual di negara ini? tahu nggak sih sebagian dari anak-anak itu kemudian dipaksa membuka baju (bahkan melayani syahwat keparat orang lain) dan itu diluar kemauan mereka?
jadi sekali lagi penting nggak sih...ngurusin artika yang memang ingin memamerkan kemolekan tubuh?
kenapa sih.. DPR itu tidak ber reaksi sedikitpun ketika dikabarkan; di jakarta masih ada anak-anak kurang gizi? di bandung, di garut, di surabaya dan jogjakarta, bayi-bayi cacat karena penyakit yang tak tertangani dan kurang gizi.. depok pun ada...berarti di daerah yang jauh dari ibukota pasti lebih banyak jumlahnya.
daripada memikirkan; apakah artika pamer buah dada dengan sengaja atau tidak, bukankah lebih penting cari tahu penyebab anak-anak itu kelaparan? bukankah lebih baik memakai uang, yang dijatahkan untuk rapat komisi itu, untuk memperbaiki gizi mereka? apa sih yang ada di kepala anggota-anggota DPR terhormat itu?
tahu nggak sih mereka, nanti mereka akan diminta pertanggungjawaban atas posisi mereka itu? kalau nggak tahu copot dulu deh peci-peci mengkilat dan jilbab yang hebat itu... belajar lagi supaya lebih baik untuk jadi pemimpin... (saat ini rasanya tontonan mistis religius itu (rahasia ilahi, taubat, astagfirullah dll) jadi ada gunanya; biar para pimpinan kita bisa memvisualisasikan nasib mereka kelak kalau bersikap seenaknya.. - sebab mungkin tanpa itu mereka tidak punya cukup imajinasi)
aku jadi berpikir, jangan jangan DPR sekarang memang perwakilan yang sangat tepat melukiskan sebagian besar rakyat kita. mereka suka sensasi; hal-hal berbau seks dan kekerasan. mereka suka uang; dan sering melupakan etika demi uang.. mereka menjadi pak turut pada pimpinan, menjilat dan balik menekan yang lebih rendah kedudukannya. jangan-jangan memang begitu gambaran masyarakat indonesia sekarang..
mudah-mudahan tidak..
No comments:
Post a Comment