27 July 2004

DI ALAM MAYA

aku berkelana di alam maya

penuh dengan wanita cantik dan pria tampan

penuh dengan pesona yang tak berjangka



dalam pengelanaan yang sulit diputuskan ini

aku bertemu bermacam-macam manusia

dari yang menarik hati sampai sangat menarik hati

dari yang mengerikan sampai yang menggiriskan

berbekal doa aku mulai membaca kata demi kata

berbekal harapan aku memandangi lembar demi lembar

foto, imaji, gambar sampai film-film

aku terus berkelana dalam jaringan yang serumit rahim ibu



disekitarku kata-kata indah bergema menampakkan diri

hijaunya pepohonan kehidmatan terbalur gairah

puji-pujian untuk yang menguasai semesta bergulir indah

bagai butir-butir salju yang hanya dapat kulihat

tanpa pernah kusentuh

perjalananku melewati ratusan pintu.

pintu doa, pintu serapah, pintu ajakan, pintu perlawanan

tapi semuanya tampak menarik bagi mataku yang tak terlindungi



disekelilingku juga penuh pendaran warna

sesekali aku biarkan diriku terceranggah olehnya

menengok tubuh-tubuh lencir telanjang, malu-malu

melihat wajah-wajah berbalut maskara nafsu

serta persetubuhan abadi antara nafsu dan kekerasan

tapi terkadang aku juga bertemu teman lama

yang lebih dulu tersesat di belantara imaji itu



aku masih berkelana di alam maya

berkendara naluri yang mendapat tenaga dari keingintahuan

selangkah demi selangkah jariku menguak lapisan virtual itu

tak ada garis pembatas dalam dunia ini

garis yang mencegahku tergelincir atau tersesat

dunia yang mempesona ini terasa penuh lubang

yang siap menenggelamkanku

toh aku terus berrenang di dalamnya

berkelana seperti orang yang rindu kampung halaman

sambil berdoa agar tak kehilangan arah



aku rindu pulang

tapi ingin tahu ku membelenggu

No comments:

Post a Comment