13 March 2004

PSIKO-ISME



aku terperangkap dalam kesedihan hari ini

aku dipermainkan oleh kegembiraan

ia memesonaku

mengajakku berlari bersama, lalu meninggalkanku



ternyata kebahagiaan dan kegembiraan hanya teman sesaat

tapi kesedihanlah yang sejati bersamaku

saat kawan-kawanku lainnya pergi

ia tetap bersamaku

saat musim berganti

ia tetap bersamaku



aku terbiasa hidup dengan kesedihan

ia melayaniku dengan sempurna

aku bagai raja dimanjanya

diatas pedangnya kuletakkan perlindunganku

aku terbiasa membutuhkannya mengisi relung hatiku



tapi kesedihan juga kemudian mengecewakanku

ia terlalu posesif

tak mau melepaskanku dari pelukannya

diusirnya ketenangan, ditendangnya perkembangan

aku dilayaninya bagai kaisar, tapi dibelenggu bagai pesakitan



aku terperangkap bersama kesedihan

tapi kesedihan adalah temanku satu-satunya

aku tak bisa memiliki teman lain

karena pedang kesedihan melindungiku dari sakit hati

dan dengan pedang yang sama, ia mengusir setiap keceriaan

yang mencoba menyusup ke hatiku



-aku menulis ini dengan membayangkan hati seseorang-

No comments:

Post a Comment