16 December 2003

LIFE SUCK, WORK F..!

pekerjaanku jadi terasa menyebalkan. untuk kesekian kalinya saya mendapat tempat dimana saya tak bisa mengembangkan diri. paling tidak begitu perasaan saya saat diberitahu, saya harus kembali menjadi "penjaga malam". sebenarnya saya sudah menyiapkan semangat untuk mengerjakan tugas apapun sebaik saya bisa, tapi kerja di malam hari memang terasa terlalu lambat dan relatif pasrah. saat tugas malam kita hampir tak punya teman yang mencari berita, jadi nggak bisa latihan menciptakan berita. malam hari juga sangat terbatas bahan liputan yang bisa diliput. politik jelas gak ada. nara sumber pemerintahan udah pada pulang. telpon narasumber kesulitan. hmm paling kriminal yang masih oke. tapi dengan jaringan kriminal kita yang irit dalam menservis cepu alias narasumber, gak janji dapat liputan yang heboh. apalagi teman-teman yang sudah sangat familiar dengan liputan kriminal dicabut dari habitatnya sehingga boro-boro dapet info, datang ke komando (polsek atau polres) aja belum tentu disambut hangat.

fasilitas memang kadang-kadang bikin frustasi. belum lagi kalau image juga dimasukan perhitungan. dengan jumlah crew yang sedikit, tentu saja reportase utama, yang dulunya berita trans petang, yang diprioritaskan. wajar sekali, karena acara itu memang flag carrier dari news transtv, apalagi slotnya yang sore potensial menghasilkan rating lebih besar. reportase pagi memang seperti ditakdirkan jadi acara tambahan. sejak namanya masih berita pagi, sudah dibudayakan oleh seluruh organisasi news bahwa untuk acara ini cukup mere-run acara sore dan tambahan dari daerah. paket yang tayang di pagi seolah hanyalah afkiran yang di drop dari berita pagi karena jelek atau durasi gak cukup. pendeknya dalam persepsi kami, para reporter dan kameraperson, kalau gak tayang di sore baru ditayangkan di pagi. berita pagi hanya sekedar tayang.

saya berusaha merubah image itu. membuat reportase dan kriminal pagi dirasa penting bagi teman-teman. tapi jadwal yang berbeda membuat tim pagi semakin jauh dari tim liputannya. untuk sekedar mengobrol dan meminta bahan yang khusus untuk reportase pagi, sesuai dengan tujuan dan format acara yang diinginkan, saya harus datang lebih siang dan pulang juga lebih siang (kadang malah tidak pulang sama sekali). jam kerja yang cukup panjang menjadi sangat panjang. libur hanya jadi sarana pelepas lelah. tapi usaha itu seperti angin diatas rerumputan, karena sepertinya memang reportase pagi dibuat hanya untuk memenuhi slot acara.

kerja malam juga bikin saya malas, malas berpikir dan malas mengolah berita yang kudapat. saya jadi merasa cuma mengisi waktu sebagai jurnalis. cuma duduk dan menyortir naskah bukan kerjaan yang saya bayangkan sebagai jurnalis. pengin juga ke lapangan, tapi tampaknya skill kamera dan reporting saya tidak lagi dianggap. memang saya akui skill saya masih rendah - dan sepertinya tak akan meningkat lagi, due to lack practice.- tapi bukankah itu proses? kenapa saya nggak boleh mengikuti proses wajar seperti teman-teman lain yang dimarahi, dikritik dan di ajari sampai menjadi sosok jurnalis yang cukup baik. saya ngerasa nggak diberi kesempatan dan "dibuang". wah ingin rasanya dikembalikan saja jadi orang lapangan, merasakan lagi kehangatan teman-teman lapangan dan the thrill to chase a cover story. yah paling nggak mengerjakan headline dengan deadline yang merangsang otak dan kreatifitas kita terus berdegup.

saya sih tetap berusaha mengerjakan tugas sebaik-baiknya. tapi tanpa gairah dan tantangan yang menggoda, rasanya sulit mengerahkan 100 % kemampuan. memang ada keinginan memajukan berita pagi, tapi sayangnya tanpa fasilitas yang memadai, cuma mimpi bisa mengangkat berita pagi ke level liputan 6 pagi atau nuansa pagi.
itu bikin saya tambah turun semangatnya. mudah-mudahan reportase pagi bisa menjadi acara yang juga diperhatikan di masa depan, menjadi reportase yang ada di pagi hari, dan bukan sekedar pelengkap dari reportase utama.

semoga saya bisa bertahan tetap berkembang ke arah yang benar. saat seperti ini ucapan khas adiguno mungkin bisa benar-benar menyelamatkan saya.
"tetap semangat!"

No comments:

Post a Comment