31 August 2011

Bicara ngopi

Buat saya, rasanya paling asyik kalau ngobrol ngalor ngidul dengan teman-teman sambil ditemani segelas kopi atau capucino es. Tak peduli minumnya di café-café atau cukup di warung pinggir jalan, kopi dan ngobrol seru malam hari, rasanya tak terpisahkan.

Karena itu, kali ini saya ingin bicara tentang kopi.

Sejarah Kopi.

Minuman gelap yang satu ini sekarang sudah sangat populer di dunia. Bahkan, salah satu alasan bangsa Eropa melakukan kolonialisme keliling dunia, adalah untuk memperoleh rahasia rempah-rempah dan biji kopi yang sebelumnya hanya dikuasai bangsa Arab. Bersamaan dengan kolonialisme itu, bangsa Eropa juga menyebarkan selera dan tatacara mereka menikmati minuman kehitaman tersebut. Penyebaran itu masih berlangsung hingga saat ini.

Sebenarnya bangsa Eropa bukan penikmat pertama minuman dari biji kopi. Pemanfaatan biji-bijian ini menjadi minuman diawali jauh di dataran Afrika.

Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh. Para penggembala ternak Ethiopia, memperhatikan saat ternak mereka mengkonsumsi tanaman sejenis bery liar, ternak itu menjadi lebih energik dan tidak tidur sampai malam. Saat mereka mencoba mengkonsumsinya, energi mereka bertambah dan kuat bertahan tak tidur sampai beberapa malam.

Pada tahun 1000 orang-orang Arab yang lebih maju tehnologi nya, yang pertama menikmati minuman dari hasil ekstraksi bjih tersebut dan membudidayakannya secara serius. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India. Tahun 1453 kekaisaran Ottoman Turki, dalam ekspansinya, memperkenalkan minuman dari biji tersebut ke konstantinopel. Tahun 1475, di dirikan kedai kopi yang tercatat sebagai yang pertama di dunia disana. Kedai itu bernama Kiva Han.

Nama kopi sendiri berasal dari bahasa Arab; qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan dan minuman penambah energi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki (kekaisaran ottoman) yang kemudian diubah dalam dialek Eropa menjadi Coffee( Inggris ) atau koffie ( Belanda ).

Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar Venesia, yang mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki. Maka sejak awal abad 17 pun Eropa mulai tergila-gila pada minuman kehitaman ini. Kopi dianggap sebagai minuman perangsang dan pembangkit energy yang mumpuni. Harganya pun melejit tinggi, apalagi saat itu biji kopi harus diimpor dari luar benua Eropa. Kedai khusus kopi pertama di Eropa adalah sebuah kedai kopi di Italia yang baru dibuka nyaris dua abad kemudian, tahun 1645. Tak heran Italia seolah olah menjadi kiblat bagi para peminum kopi di Eropa.

Kopi juga merambah ke wilayah yang disebut benua baru, Amerika Serikat dan Australia. Tahun 1668 kopi bahkan sudah menjadi minuman favorit di wilayah New York, Amerika Serikat, mengalahkan bir.

Di Indonesia, kopi jenis Robusta juga tumbuh. Pada tahun 1714, sampel kopi dari Jawa dibawa ke Prancis untuk dipersembahkan pada Raja Louis XIV dan kemudian ditanam di Jardin des Plantes, Paris. Karena tertarik pada mutu kopi yang tumbuh di Indonesia, pada tahun 1800an, Belanda membawa varian kopi Arabica yang terkenal untuk ditanam di perkebunan Indonesia. Dengan perbedaan elevasi yang ada di bumi Indonesia dan kesuburan tanahnya, kopi itu dapat tumbuh dengan baik. Sekitar tahun 1830 penguasa tertinggi Belanda di Hindia Belanda; Gubernur Jenderal Johannes Van Den osch, menerapkan Tanam Paksa (cultuurstelsel) yang mewajibkan masyarakat menanam tanaman bernilai ekspor, diantaranya kopi. Daerah Jawa Barat yang tanahnya subur dan punya daerah pegunungan dijadikan pusat budidaya kopi Arabica yang sangat mahal.

Sistem tanam paksa berakhir tahun 1870an, tapi karena kopi menjadi tanaman komoditas yang hasilnya menggiurkan, penanamannya pun dilanjutkan. Sistem perkebunan yang lebih liberal pun ditetapkan pemerintah Belanda di Hindia Belanda.

Tahun 1878, seorang pebisnis China bernama Tek Siong membangun kedai kopi pertama di Batavia (Jakarta). Kedai itu diberi nama toko kopi Tek Sun Ho. Saat itu minum kopi adalah tren paling mutakhir bagi para petinggi dan orang kaya di Batavia.

Jenis Jenis Kopi

Sebenarnya ada lebih dari 70 jenis tanaman kopi di seluruh dunia. Mulai dari yang berbentuk perdu setinggi 60 sentimeter, sampai berbentuk tegakkan pohon setinggi belasan meter. Meskipun demikian, sampai saat ini hanya dua jenis kopi yang dianggap punya nilai ekonomis cukup tinggi untuk dikembangbiakkan.

1. Kopi arabika (nama latin: Coffea Arabica)

Kopi yang asalnya dari Brasil dan Etiopia ini menguasai nyaris 70 persen pasar kopi dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas, rasanya tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. Tak heran kopi arabika biasanya lebih populer dinamai dengan daerah tempat kopi tersebut tumbuh, misalnya: Kopi Jawa, kopi toraja, mandailing, kolumbia, brasilia, Jamaican blue mountain, Ethiopian Yirgacheffe dan lain sebagainya. Antara kopi arabika yang satu dan yang lain punya perbedaan rasa.

Secara garis besar, kopi Arabica punya rasa lebih pahit dan tekstur hasil gilingan yang lebih halus daripada kopi Robusta. Yang khas adalah rasa harumnya yang seperti bunga, dengan sedikit rasa asam yang menyenangkan. Harga kopi Arabica nyaris dua kali lipat dari kopi robusta, sayangnya tanaman kopi Arabica lebih pemilih. Biasanya hanya dapat tumbuh di wilayah dataran tinggi lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut. Tanaman itu juga membutuhkan iklim sedang dengan sedikit angin.

Biji kopi arabika lebih besar dan wangi darpada kopi robusta, tapi produksinya relative lebih sedikit. Harga dipasaran internasional bulan Agustus 2011 adalah sekitar 34.000 rupiah per kilogram.

2. Kopi robusta (nama latin: Coffea Canephora / Robusta)

Sebenarnya nama Robusta adalah nama perdagangan dari kopi jenis Canephora ini. Jenis ini Menguasai hampir 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga berbeda.

Robusta memiliki rasa sedikit lebih mirip dengan coklat. Baunya cenderung manis dan lebih kasar teksturnya daripada arabika. Kopi Robusta lebih mudah tumbuh. Tanaman kopi ini bisa subur di ketinggian 300 – 2000 meter dari permukaan laut.Lebih tahan terhadap penyakit dan hawa dingin.

Kopi Robusta memiliki kandungan kafein lebih tinggi 25% daripada kopi Arabica sehingga lebih sering digunakan sebagai bahan kopi instan. Harganyapun terpaut jauh dari kopi Arabica sehingga lebih ekonomis untuk industri. Harga dipasaran internasional bulan Agustus 2011 adalah sekitar 18.000 rupiah per kilogram.

3. Kopi ekselsa, racemosa, dan liberica (african coffee)

merupakan jenis kopi yang mulai dibudidayakan, tapi tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Kopi Luwak

Saat ini kopi paling mahal adalah kopi Luwak. Bayangkan kalau kopi Arabica berharga sekitar 34.000 rupiah per kilogram, secara indternasional kopi luwak bisa mencapai 350.000 rupiah sampai 1,5 juta per kilogram. Kopi luwak bukanlah salah satu jenis tanaman, tapi lebih merupakan kopi yang diolah secara unik. Kopi ini adalah kopi yang khas Indonesia.

Kopi Luwak merupakan kopi yang berasal dari biji kopi, baik jenis arabika atau robusta, yang sudah dimakan oleh hewan luwak (hewan sejenis musang dengan nama latin Paradoxurus hermaphrodites ). Luwak akan menelan buah kopi tapi tak mampu mencerna bijihnya. Biji kopi itu akan tercampur dengan enzim yang ada di perutnya lalu terbuang bersama kotorannya.

‘Biji yang ada di dalam kotoran luwak itu adalah inilah yang dinamakan kopi luwak. Para ahli perasa kopi menganggap kopi luwak adalah crème de la crème kopi paling dahsyat yang ada.

Wajar kalau kopi luwak menjadi sangat istimewa karena luwak akan mencari buah kopi yang 90 persen matang. Ia tidak melihat warna, tetapi menggunakan daya penciuman yang tajam dan selalu mencari kopi pada malam hari. Dalam satu pohon kopi, biasanya hanya 1-2 butir buah kopi terbaik yang dimakan. Dengan begitu, kopi yang diambil oleh luwak adalah kopi dengan nilai kematangan tertinggi, yang setelah terproses dengan enzim luwak akan menjadi kopi yang istimewa..

Tentunya tidak mudah mencari kotoran luwak di perkebunan kopi yang luasnya bisa beberapa hektar. Karena itu kopi luwak sulit didapat.

Yang perlu diwaspadai kalau anda membeli kopi luwak adalah kenyataan bahwa rasa kopi luwak tergantung jenis kopi dan kematangan yang dimakan luwak. Kopi Arabica yang dimakan luwak, hasilnya akan berbeda dengan kopi robusta yang juga dimakan. Kopi dataran tinggi juga menghasilkan rasa berbeda dengan kopi yang tumbuh di dataran rendah.

Belum lagi, kesulitan mencari tempat luwak membuang kotoran menyebabkan para petani kopi yang ingin memperoleh kopi luwak pun mengambil jalan pintas. Bukannya berusaha mencari tempat luwak buang kotoran untuk dicari kopinya, para petani mengurung luwak dan memberinya makan kopi. Dengan begitu kotorannya akan mudah dikumpulkan.

Sayangnyakarena luwak itu dikurung dan diberi makan, ia hanya bisa memilih kopi dari antara buah buah kopi yang disodorkan sang petani. Jadi walaupun belum matang penuh, tetap terpaksa dimakan. Akibatnya kopi luwak yang dhasilkan pun (walau tetap enak) tidak mencapai kualitas istimewa seperti dihasilkan luwak liar yang bisa memilih biji kopi langsung dari perkebunan.

Cara Penyajian Kopi

Berikut adalah cara penyajian kopi yang umum dipasaran. Hati-hati memesan kopi agar tidak mendapatkan kopi aneh yang malah tak bisa anda nikmati karena tak sesuai selera.

Espresso dibuat dengan mesin brewing khusus. Biji kopi dimasak dalam mesin dengan air bertekanan sangat tinggi. Akibatnya ekstrak kopi turut keluar bersama air. dari lubang kecil pada bagian bawah mesin tersebut. Seluruh bijih kopi yang tersisa di dalam mesin harus dibuang dan diganti dengan yang baru untuk kopi yang berikutnya. mesin pembuat espresso ditemukan oleh Luigi Bezzera dari Italia pada tahun 1901. Di Italia, espresso diminum dalam takaran kecil setelah makan siang atau malam.

Variasi lain dari Esspreso adalah Lettecino, dimana susunya dua kali lebih banyak dari esspreso biasa dan ditambah dengan susu berbusa, Ristretto atau esspreso kental yang jumlah konsentrat kopi didalamnya jauh lebih tinggi dari esspreso biasa. Pembuatannya biasa dilakukan dengan mencampurkan 1 ons kopi dengan ekstrak air kopi tersebut dalam satu cangkir berukuran kecil. Esspreso yang disajikan regular tapi ditambah lemon disebut Café Romano, sementara jika ditambahi es saja maka Esspreso biasanya disebut Fredo.

Macchiato sebenarnya adalah varian dari espresso yang ditambahi sedikit susu. Susu itu tidak diaduk didalam minuman namun terkesan seperti ‘diendapkan’ di bagian atas espresso agar melapisinya (karena jumlahnya yang sedikit). Berbeda dengan cappuccino yang memang merupakan campuran espresso dan susu, pada macchiato susu berfungsi untuk melapisi espresso dari udara terbuka dengan takaran tipis. selain sejumlah kecil steamed milk, kadang digunakan milk foam. Hal ini untuk menandai bahwa kopi tersebut mengandung susu. Macchiato ini punya nama lengkap espresso macchiato.

Long Black populer di Australia. Kopi ini adalah ‘espresso encer’, yang dibuat dengan cara menuangkan espresso di atas air panas. Air panasnya dulu, baru espresso. Urutan tersebut dimaksudkan supaya tidak merusak crema atau rasa dan aroma yang terdapat pada espresso. Hidangan kopi model ini banyak menggunakan bahan bijih kopi yang berasal dari Ethiopia (Arabica) dan Sumatera.

jika anda menaruh espresso dulu baru air panasnya, maka disebut cafe americano. Yang membedakan antara Long Black dan Americano adalah urutan penyajiannya.

Correto, adalah jenis Esspresso yang diberi campuran Brandy atau Cognac atau minuman keras lain.

Cappuccino merupakan resep yang sangat populer. Kopi ini punya tiga komposisi utama : espresso, susu (steamed milk), dan foam. Cappuccino mempunyai ciri khas adanya foam pada bagian permukaan. kopi ini adalah jenis yang paling sulit dihidangkan dengan benar. orang Italia hanya minum cappuccino pada pagi hari, sebelum jam sebelas.

Caffè Latte ditemukan bukan di Italia, adalah resep kopi yang populer di Amerika. Latte berasal dari bahasa Italia yang artinya susu. Jadi andai anda memesan latte di kafe-kafe Italia, anda akan mendapatkan segelas susu. Caffè latte (untuk membedakan dengan susu murni), terdiri atas sepertiga espresso dan dua per tiga susu, ditambah sedikit foam setebal 5-10 mm di atasnya. minuman ini mungkin cukup disebut ‘kopi susu’ di Indonesia. Di Prancis, namanya café au lait, di Spanyol, namanya café con leche, dan di Portugal, namanya café com leite

Caffe Breve mirip seperti Caffe Late, tapi lebih terasa susunya karena dalam jenis ini, porsi kopi dan susu jumlahnya sama.

Café Mocca adalah kopi yang dberi campuran sirup coklat dan susu. Biasanya dalam penyajian ditambahi dengan whipcream yang di bagian atasnya diberi taburan coklat bubuk. Terkadang di resto kopi kelas bawah, café mocca diterjemahkan terbalik dengan minuman coklat yang diberi kopi.

Frappuccino diciptakan oleh Coffee Connection di Boston, hak cipta frappuccino ini kemudian dibeli oleh Starbucks. Istilah frappuccino berasal dari kombinasi frappe dan cappuccino. Frappe merupakan istilah untuk milk shake yang kental. Campuran milkshake dengan kopi itu ada dalam berbagai rasa, mulai coklat sampai raspberry.

Kopi Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.

Kopi Tubruk, khas dari Indonesia, eksrak kopi tanpa campuran apapun. dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.

Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu

Berbagai cara penyajian di atas tidak menentukan kenikmatan secangkir kopi. Pada akhirnya yang paling menentukan adalah selera sang peminum kopi. Dan seperti saya katakana sebelumnya, buat saya minum kopi paling nikmat adalah sambil ngobrol bersama teman-teman di malam hari.

Bagaimana dengan cara anda minum kopi?


tulisan ini juga saya publish di kompasiana saya.....


Daftar bacaan:

Artikel: “Mengenal Jenis Kopi Kelas Dunia” dalam situs Female. Kompas.com

Artikel: “Coffee History” Bean Scoop. 2006.

Artikel: “Kopi dari masa ke masa” Bakoelkoffie.com

Artikel: “kopi” Wikipedia.org

Artikel: “jenis kopi yang bisa membingungkan” rubric dapur, Koran Tempo. 200..

Buku : “Jakarta,Sejarah 400 tahun” Susan Blackburn. Masup Jakarta, 2011

No comments:

Post a Comment