28 March 2005


LEADERSHIP


saya sangat percaya setiap orang punya potensi spesifik yang hanya dimiliki olehnya. saya selalu berusaha agar setiap orang disekitar saya mengetahui dan mengeksplorasi potensi mereka masing-masing. bukannya saya idealis atau ingin jadi pahlawan, bukan... saya punya alasan yang lebih egois; kalau setiap orang disekitar saya bisa tereksplorasi dan dikembangkan kelebihannya, saya akan bekerja dengan lebih tenang dan santai..hehehe. itu harapan saya..

saya selalu berpikir itu tugasnya manajer.. bukan main perintah, tapi membuat orang lain mengerjakan tugas mereka dengan seoptimal mungkin. saya ingin menjadi manajer yang baik(dalam segala hal)tentunya. tapi susahnya bukan main.. sering kali saya harus merendahkan diri, lebih rendah dari bawahan yang terbawah, untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka. well afterall self confidence is one of the most important tools in developing potential. Kadang harus keras walau tak tega. kadang harus membelokkan peraturan yang beresiko pada diri sendiri. all risk are taken for the sake of developing potential workers to their best.

tapi rencana tidak selalu berjalan lancar seperti yang kita perkirakan. terkadang seorang manajer akan terkena dilema yang unik.. bagaimana jika untuk mengembangkan seorang rekan subordinat anda harus melepaskannya ke bagian lain organisasi?, dilema bertambah sulit kalau orang itu punya peran vital menurut anda, di divisi kerja anda. haruskah anda mementingkan divisai anda dan membiarkan potensinya terkungkung? atau merelakannya merentangkan sayap dan pergi, sementara anda harus susah payah menjaga kelangsungan divisi anda?
wah ... saya juga terkena dilema itu akhir-akhir ini...

jadi pemimpin seperti apa yang anda ingin? saya sih ingin jadi pemimpin, walaupun HRD bilang saya tidak cocok jadi pemimpin. yah paling tidak memimpin keluarga dan kepercayaan yang diserahkan pada saya... saya tidak tahu saya pemimpin yang baik atau tidak, tapi paling tidak saya berusaha memperbaiki diri.

---------------------------

kalau orang lain punya kitab perang china, teori leadership modern, atau teori ZEN jepang sebagai landasan kepemimpinan, saya belajar dari hal-hal yang lebih dekat pada saya..
my father told me: a leader should be the first one to take responsibillity and the last one enjoying the glory. push yourself always and have no limitation. you are as success as you feels you are.
my wife wrote me this:

sebagai pemimpin tugas utamanya adalah memberi arahan yang jelas pada anak buah, bukan mencarikan mereka tujuan. setiap orang punya tujuan sendiri dalam hidupnya, gabungkan ke dalam tujuan oraganisasi.. voila you'll get the winning team.
versi saya dari pengalaman: jadi pemimpin harus punya stamina prima, hati sensitif dan mental baja. stamina hebat untuk terus-menerus menjadi orang yang optimis, motivator yang percaya diri dan always inspiring. mental baja untuk menerima beban atas kegagalan dan tak cepat bangga dengan keberhasilan.
hati sensitif untuk memecahkan masalah interpersonal communication, masalah yang paling sering mengganjal produktifitas karyawan.

thats what i learn. very little..ummh.. kalau punya definisi atau saran atau cara menjadi pemimpin yang baik, toong kasih tahu saya ya...

No comments:

Post a Comment