22 February 2005

MAAFKAN AKU

aku harus mengorbankan lagi waktu dengan keluargaku. lagi-lagi aku tak bisa pulang ke rumah. terlalu banyak yang harus segera diselesaikan. lagi-lagi tanggung jawabku terhadap profesi berbenturan dengan keluargaku, dan lagi-lagi yang kupilih adalah melepaskan hak keluargaku. aku percaya mereka mengerti. mereka tahu bahwa aku niatkan ini untuk mereka. mereka pasti mengerti... aku percaya itu, sayangnya hatiku tak juga mau mengerti. hatiku terus menyalahkanku.

kalau hatiku adalah nurani yang bening, apakah berarti aku salah? padahal niatku untuk keluargaku? batasan mana yang boleh kupakai...?

mama dan radit, maafkan aku.
Maafkan aku kalau aku tak bisa menjadi suami dan ayah yang baik. aku hanya bisa berjanji aku akan selalu berusaha semampuku.

No comments:

Post a Comment