ULAT SUTERA
ulat sutera adalah hewan yang penuh kontradiksi. walau hanya merupakan versi yang belum bermetamorfosis dari sejenis ngengat, tapi ulat sutera seolah adalah jenis hewan tersendiri. jarang sekali di asosiasikan dengan ngengat yang menelurkannya.
ulat ini dalam siklus hidupnya, akan berubah menjadi ngengat. tapi sebelum bermetamorfosa menjadi serangga terbang, ulat itu harus bertapa dalam balutan kepompong yang dibuatnya sendiri dari benang-benang yang dihasilkan kelenjar tubuhnya. benang-benang sutera.
para petani ulat sutera memanfaatkan masa kepompong ulat untuk memperoleh bahan tekstil terbaik. halus kuat dan berkilau. sutera memang bukan barang murah, tapi tetap di luar nalar kalu yang mampu menghasilkan benda seindah itu adalah sesosok hewan melata. hewan yang bahkan belum mencapai bentuk sempurnanya. hewan yang buruk, dan bahkan menggelikan bagi kebanyakan orang.
ulat sutera bisa dibilang penghasil mahakarya dalam usia belia. dengan ketrampilannya pula kepompong utuh yang terdiri dari fibrin sutera terbentuk. tapi para petani sutera tahu, bahwa segera setelah sang ulat menemukan bentuk sempurnanya ia akan keluar dan merusak kepompongnya yang bernilai sampai jadi tak berharga. maka untuk memperoleh sesuatu yang berharga, para petani ulat memutuskan ulat-ulat muda dalam kepompong itu harus mati. demi mahakarya, sang empu harus kehilangan nyawa.
ulat sutera memang kontradiksi. dalam ketidakmengertiannya, ia malah menghasilkan sutera. dalam kemudaannya yang belum terbentuk ia malah berharga, justru kesempurnaannya membuat dia berbahaya, merusak. kedewasaan membuatnya menjadi monster.
terkadang kemudaan dengan idealisme memang lebih berharga dari pengalaman...
No comments:
Post a Comment