10 November 2003

KAKIKU SAKIT, HATIKU PATAH

TAPI PESONAMU MENYERETKU SEPANJANG JALAN




Perjalanan jauh hatiku untuk mendekatiMu menyakiti seluruh eksistensiku

Hatiku patah berdarah-darah ketika Kau tak ada ditempat tujuanku

Padahal telah kurubah haluanku hanya tuk bersamaMu

Kaki ku yang sakit terseret-seret dalam perjalanan mencariMu

Mulutku menyumpahiMu dengan serapah yang terus menerus mendengung memenuhi akal sehatku



(Tapi hatiku masih saja melafalkan namaMu

Berulang-ulang hingga tak ada lagi ruang didalamnya selain untuk mengingatMu)



Telah kuangkat Kakiku yang selama ini terpaku pada realitas yang dipaksakan untukku

Potongan tajamnya melukai kakiku dan menyakitiku lebih dari luka-luka tusukan dipunggungku

Tertusuk-tusuk oleh ejekan dan tertatih-tatih kepedihan

Dunia yang menghujatku telah kujadikan sahabat demi membalut luka itu



(Tapi tubuhku yang nyaris terburai oleh nikmat penyiksaan itu masih saja bergerak mengikuti alunan senandung namaMu)



Kakiku yang terluka nyaris tak mampu menopangku

Hanya denyutan jantungku yang akan terus mengulang-ulang panggilan padaMu

Tak peduli kemana Kau mengajakku menuju

Kan kuikuti walau hanya dengan sorot mata merindu



No comments:

Post a Comment